Cukup Achmad Yurianto Saja yang Jadi Jubir Penanganan COVID-19
JAKARTA - Publik belakangan kerap melihat wajah dan suara Reisa Broto Asmoro yang kini menjadi partner Juru Bicara Penanganan COVID-19 Achmad Yurianto (Yuri) untuk menyampaikan informasi terkait pandemi COVID-19 di Indonesia.
Namun, kemunculan Reisa dianggap tak substantif dalam penyampaian informasi perkembangan pandemi COVID-19 dan hanya terkesan sebagai pemanis.
"Sejak awal munculnya jubir selain Achmad Yurianto memang terkesan memaniskan nuansa saja sementara hal substansial tidak kunjung ada perbaikan," kata dosen komunikasi Universitas Telkom Dedi Kurniasyah kepada VOI, Jumat, 10 Juli.
Kata Dedi, ketimbang menambah juru bicara baru, harusnya yang dibenahi adalah penyampaian alasan kesembuhan hingga publik bisa mengikutinya, penjelasan zonasi penyebaran COVID-19 dengan detail, dan penjelasan segala regulasi pemerintah untuk menahan penyebaran virus tersebut.
"Juga jubir perlu menyampaikan apa yang sudah pemerintah lakukan serta instruksi yang jelas dan senada dengan Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19," tegasnya.
Dirinya menilai kekakuan Reisa saat bicara saat menyampaikan informasi bisa jadi karena dia ataupun tim komunikasi gugus tugas sebenarnya telah kehabisan materi untuk diinformasikan kepada masyarakat.
"Jadi ada baiknya jubir cukup satu orang. Achmad Yurianto saja cukup. Beliau sudah sejak awal (menjadi jubir, red). Yang diperlukan bukan orangnya tetapi pesan yang disampaikan," ungkapnya.
Baca juga:
Diketahui, Reisa Broto Asmoro mulai diperkenalkan ke publik sebagai salah satu tim juru bicara sejak Senin, 8 Juni saat konferensi pers perkembangan COVID-19 yang disiarkan pada pukul 15.30 WIB.
"Saya ditemani oleh seorang dokter yang selama ini telah aktif terlibat dalam edukasi pencegahan COVID-19, dokter Reisa Broto Asmoro. Beliau akan menyampaikan informasi dan edukasi terkait pencegahan COVID-19," kata Yurianto memperkenalkan Reisa.
Saat dikonfirmasi, Yuri menyebut dirinya akan mengumumkan perkembangan harian penanganan COVID-19 bersama Reisa mulai hari ini hingga waktu mendatang. "(Pengumuman perkembangan COVID-19) Dikerjakan bersama. Reisa lebih ke arah edukasi, saya ke kinerja data," ungkapnya.
Dirangkum dari berbagai sumber, wanita yang memiliki nama lengkap Reisa Kartikasari Broto Asmoro adalah seorang dokter yang berpraktik di Klinik Kecantikan daerah Jakarta Selatan.
Pada tahun 2010, ia menjadi finalis Puteri Indonesia, perwakilan dari provinsi D.I Yogyakarta. Dari kontestasi tersebut, ia mendapat gelar Putri Indonesia Lingkungan 2010. Ia juga sempat mengikuti kontes Miss International 2011.
Sekarang, Reisa tampil menjadi pembawa acara kesehatan Dr. OZ Indonesia di salah satu stasiun televisi swasta. Ia juga aktif di media sosial Instagram, dengan jumlah pengikut atau followers sebanyak 1,5 juta orang.
Hari ini, Reisa memaparkan bahwa Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 telah mengategorikan wilayah dengan kategori hijau, kuning, orange, dan merah sesuai indikator epidemiologinya.
Ia juga memberi imbauan kepada masyarakat soal menjalani aktivitas sehari-hari dengan kebiasaan baru di tengah pandemi COVID-19.