Mengenal Reisa, Partner Baru Achmad Yurianto dalam Pemaparan COVID-19
Reisa Broto Asmoro (Foto: Dok Gugus Tugas COVID-19)

Bagikan:

JAKARTA - Ada suasana baru dari pemaparan harian terkait perkembangan penanganan COVID-19. Biasanya, perkembangan ini dipaparkan oleh juru bicara pemerintah untuk penanganan COVID-19 Achmad Yurianto. 

Mulai hari ini, Yuri dibantu oleh tim komunikasi publik Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19, dokter Reisa Broto Asmoro. 

"Saya ditemani oleh seorang dokter yang selama ini telah aktif terlibat dalam edukasi pencegahan COVID-19, dokter Reisa Broto Asmoro. Beliau akan menyampaikan informasi dan edukasi terkait pencegahan COVID-19," kata Yuri dalam konferensi pers di Graha BNPB, Jakarta Timur, Senin, 8 Juni. 

Saat dikonfirmasi, Yuri menyebut dirinya akan mengumumkan perkembangan harian penanganan COVID-19 bersama Reisa mulai hari ini hingga waktu mendatang. 

"(Pengumuman perkembangan COVID-19) Dikerjakan bersama. Reisa lebih ke arah edukasi, saya ke kinerja data," kata Yuri saat dikonfirmasi. 

Mengenal Reisa Broto Asmoro

Dirangkum dari berbagai sumber, wanita yang memiliki nama lengkap Reisa Kartikasari Broto Asmoro adalah seorang dokter yang berpraktik di Klinik Kecantikan daerah Jakarta Selatan. 

Pada tahun 2010, ia menjadi finalis Puteri Indonesia, perwakilan dari provinsi D.I Yogyakarta. Dari kontestasi tersebut, ia mendapat gelar Putri Indonesia Lingkungan 2010. Ia juga sempat mengikuti kontes Miss International 2011. 

Sekarang, Reisa tampil menjadi pembawa acara kesehatan Dr. OZ Indonesia di salah satu stasiun televisi swasta. Ia juga aktif di media sosial Instagram, dengan jumlah pengikut (followers) sebanyak 1,5 juta orang. 

Hari ini, Reisa memaparkan bahwa Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 telah mengategorikan wilayah dengan kategori hijau, kuning, orange, dan merah sesuai indikator epidemiologinya. 

Ia juga memberi imbauan kepada masyarakat soal menjalani aktivitas sehari-hari dengan kebiasaan baru di tengah pagebluk COVID-19. Katanya, beradaptasi dengan Kebiasaan Baru adalah jalan keluar, sebuah jalan yang hampir seluruh dunia menerapkannya.

"Kebiasaan baru sudah harus kita mulai sejak sekarang dan harus kita lakukan walaupun suatu wilayah sudah dikategorikan menjadi zona hijau, yang dihitung berdasarkan data dan fakta di lapangan. Hal ini berlaku bagi seluruh wilayah di Indonesia," jelas Reisa. 

Selama vaksin atau obat COVID-19 belum ditemukan, Reisa meminta masyarakat mempraktikkan kebiasaan baru mulai dari rumah, rumah ibadah, pasar, pertokoan, transportasi umum, hotel, restoran, perkantoran, dan tempat lainnya. 

"Tetaplah mencuci tangan dengan sabun agar tidak tertular dan menulari, jangan menyentuh mata hidung mulut kalau tidak bisa memstikan tangan kita bersih, tetaplah memakai masker jika keluar rumah. Penggunaan masker yang tepat akan menyelamatkan diri kita dan menyelamatkan orang lain," papar Reisa. 

"Mulai saat ini, jaga jarak fisik setidaknya 1 meter dengan orang lain. Hindari berkerumun terutama dengan orang banyak. Ini adalah suatu kebiasaan baru yang harus kita jalani," tambahnya.