Tanpa Tekanan Politik, Menkeu Sri Mulyani Leluasa Kejar Cuan BLBI Termasuk ke Tommy Soeharto dan Mbak Tutut

JAKARTA - Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani merupakan salah satu sosok penting untuk mengejar aset obligor atau debitur yang 'menikmati' Bantuan Likuiditas Bank Indonesia (BLBI).

Negara harus mengambil kembali ratusan trilunan cuan yang pernah dipinjamkan kepada puluhan debitur tersebut.

Beberapa debitur yang ada di daftar peminjam BLBI merupakan anak dari almarhum Presiden Soeharto, Siti Hardiyanti Rukmana atau dikenal dengan Mbak Tutut dan Tommy Soeharto.

Pegiat media sosial Denny Siregar mengatakan, kerja bendahara negara ini terbilang leluasa karena dilindungi penuh Presiden Joko Widodo (Jokowi). Artinya, tekanan politik dari elite yang pernah dirasakan Sri Mulyani saat menjabat di era Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) tidak banyak dirasakan.

"Ini membuat Bu Sri Mulyani menjadi panglima perang yang ada di garis depan untuk mengembalikan uang sisa utang dengan jumlah total Rp110 triliun," terang Denny lewat Timeline CokroTV "Denny Siregar: SRI MULYANI VS ANAK-ANAK CENDANA," dikutip VOI, Selasa, 14 September.

Untuk Tutut, kata Denny, mendapat dana BLBI lewat 3 perusahannya dengan total pinjamannya hampir Rp1 triliun. Selain Tutut, Tommy Soeharto juga tengah dikejar BLBI untuk utang BLBI dengan angka jauh lebih fantastis yakni Rp2,3 triliun.

"Uang ini dulu dipinjam Tommy lewat bank yaitu Bank Pesona Utama. Banknya aja sekarang sudah enggak ada tapi utang tetap utang dan harus ditagih. Tommy harus bayar dan dia sekarang sedang dikejar-kejar oleh Satgas BLBI untuk melunasi utang-utangnya," ucap Denny.

Menurut Denny karena kasus ini sudah berjalan kurang lebih 22 tahun maka dibutuhkan keberanian yang luar biasa besar untuk menagihnya. Dirinya mencium, gerakan aksi demo belakangan jelas berhubungan dengan elite yang ingin menjatuhkan Jokowi. 

Kenapa demikian? karena Jokowi ngotot menarik cuan dari utang para obligor BLBI. "Karena Jokowi punya niat untuk mengembalikan uang negara itu," tegas Denny.