Jumlah Penumpang KRL yang Semakin Membeludak
JAKARTA - Jumlah penumpang kereta rel listrik (KRL) di beberapa stasiun Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi (Jabodetabek) semakin bertambah. Peningkatan jumlah penumpang terjadi setiap jam kerja atau pada pagi dan sore hari.
Berdasarkan data per 6 Juli, para calon penumpang mulai mengantre sejak pukul 05.30 WIB hingga halaman parkir stasiun. Kondisi itu ditemukan di Stasiun Cilebut, Bojong Gede, Bekasi, dan Rangkasbitung.
Tercatat, hingga pukul 10.00 WIB jumlah penumpang mencapai 166.044 orang. Jumlah itu meningkat tujuh persen jika dibandingkan dengan data pada 29 Juni.
Vice President Corporate Communication PT KCI, Anne Purba menyebut, peningkatan jumlah penumpang disebabkan semakin banyaknya bisnis atau perkantoran yang kembali beroprasi. Sehingga, para karyawan perusahaan-perusahaan itu kembali bekerja dan menggunakan KRL sebagai transportasinya.
Tetapi, banyaknya perusahan yang kembali beroprasi itu tidak dibarengi dengan pengaturan atau pembagian jam kerja. Dengan begitu berdampak terjadinya penumpungkan penumpang di jam yang sama.
"PT KCI mengharapkan kerja sama dari berbagai pihak untuk menerapkan pengaturan kerja karyawan sesuai Surat Edaran Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Nomor 8 Tahun 2020 tentang pengaturan jam kerja sehingga mobilitas pengguna KRL dapat tersebar," kata Anne Purba dalam keterangan, Senin, 6 Juli.
Dengan adanya pengaturan jam kerja bagi karyawan perusahaan, sambung Anne, mejadi langkah atau solusi yang tepat untuk mengurangi penumpukan penumpang. Terlebih, hal itu juga sejalan dengan upaya pencegahan penyebaran atau penularan COVID-19.
Jika perusahaan tak menerapkan pengaturan jam kerja, maka, yang terjadi justru penumpukan penumpang di stasiun KRL semakin parah. Bahkan, potensi penularan virus semakin besar.
"Pengaturan jam kerja dengan sistem shif ini menjadi solusi paling memungkinkan saat ini untuk mengurai kepadatan di tengah jumlah pengguna yang bertambah 9-10 persen setiap pekannya sejak PSBB transisi. Untuk mewujudkan ini, kami tentu memerlukan dukungan dari berbagai pihak, khususnya dalam hal pengaturan jam kerja," papar Anne.
Penumpukan calon penumpang di beberapa stasiun juga dikarenakan penerapan pembatasan maksimal per kerta. Hal itu tetap dilakukan untuk bisa semaksimal mungkin menerapkan protokol kesehatan atau lebih tepatnya jaga jarak tubuh.
"Di dalam KRL pengguna juga dibatasi hingga maksimal 74 orang per kereta. Upaya-upaya tersebut dilakukan PT KCI untuk menekan penyebaran Covid-19 sehingga kita dapat lebih produktif, sehat, dan aman," ungkap Anne.
Baca juga:
Cara sementara
Dengan jumlah calon penumpang yang terus bertambah, salah satu cara untuk mengatasinya dengan menambah perjalanan kereta dari sebelumnya. Dicontohkan, penambahan terjadi pada rute lintas Tangerang sebanyak 98 perjalan.
Hal itu merujuk pada jumlah penumpang yang sangat banyak. Berdasarkan data, sekitar 4.798 orang menggunakan KRL lintas Tangerang atau meningkat 53 persen dibanding pada pekan sebelumnya.
"Dengan penambahan mulai hari ini, total perjalanan KRL saat ini mencapai 947 perjalanan per hari," kata Anne.