Enam Tahanan Palestina Melarikan Diri dari Penjara Keamanan Tinggi Isrel, Salah Satunya Diyakini Komandan Sayap Militer
JAKARTA - Enam warga Palestina melarikan diri dari penjara Israel dengan keamanan tinggi pada Hari Senin, radio publik Kan Israel melaporkan, mengidentifikasi mereka sebagai anggota kelompok militan.
Mengutip Reuters Senin 6 September, dikatakan lima dari tahanan itu adalah anggota gerakan Jihad Islam dan satu adalah mantan komandan kelompok militan yang berafiliasi dengan partai arus utama, Fatah.
Menurut laporan itu, keenamnya adalah teman satu sel dan keluar dari penjara Gilboa di Israel utara, di mana pasukan keamanan melancarkan pencarian. Tidak ada komentar langsung dari otoritas penjara atau polisi.
Sementara melansir Times of Israel, pencarian besar-besaran dilakukan dengan mengerahkan polisi, dibantu dengan drone dan helikopter di kawasan sekitar penjara tersebut.
Keenam tahanan Palestina tersebut diyakini telah menggali terowongan yang mereka gunakan untuk melarikan diri dari Penjara Gilboa, yang terletak di barat laut Beit She'an, dekat Laut Galilea. Mereka dilaporkan hilang sekitar pukul 4 pagi, meski ada kemugkinan telah melarikan diri beberapa jam sebelumnya.
Salah satu tahanan yang melarikan diri diyakini adalah Zakaria Zubeidi, mantan komandan Jenin sayap militer Fatah, Brigade Martir Al-Aqsa, yang dihukum dalam beberapa serangan mematikan.
Baca juga:
- Kemiskinan dan Korupsi Endemik Dorong Pasukan Elite Guinea Lancarkan Kudeta
- Kritik Pemerintah, Pasukan Elite Guinea Lancarkan Kudeta: Culik Presiden, Tangguhkan Konstitusi
- Umumkan Bersedia Negosiasi, Juru Bicara dan Jenderal Oposisi Taliban Tewas dalam Pertempuran Hari Minggu
- Diwarisi Utang Menumpuk dan Kas Negara Kosong, Presiden Baru Zambia Siap Bayar Kreditur
Menurut Channel 13, para pejabat yakin keenamnya akan berusaha melarikan diri ke Yordania atau Jenin. Sementara, layanan penjara Israel hanya mengatakan mereka sedang menyelidiki insiden tersebut.