Tak Banyak yang Pantas Jemawa soal Penanganan Pandemi, Kim Jong-un dan Korut Mungkin Salah Satunya

JAKARTA - Pemimpin Tertinggi Korea Utara (Korut) Kim Jong-un mengaku puas dengan kemampuan negaranya menghalau virus corona baru. Ia mengatakan, Korut berhasil menghentikan penyebaran COVID-19 dengan membuat terobosan-terobosan. Hal itu ia sampaikan dalam pertemuan politbiro Partai Buruh.

Kantor berita resmi Korut, KCNA mengutip perkataan Kim Jong-un: Kami benar-benar mencegah masuknya virus ganas dan mempertahankan situasi anti-epidemi yang stabil meskipun terdapat krisis kesehatan di seluruh dunia. Hsl tersebut merupakan keberhasilan yang bersinar.

Melansir Reuters, Jumat, 3 Juli, meski terdapat kepuasan diri atas upayanya mempertahankan anti-epidemi di negaranya, bukan berarti masyarakat Korut bisa melonggarkan pertahanan diri. Kim Jong-un memperingatkan agar Korut terus mempertahankan kewaspadaan maksimal.

Kim Jong-un juga mengatakan bakal mengatur ulang dan mempraktikkan upaya anti-epidemi yang lebih ketat di bawah situasi yang berlaku, yakni tren infeksi berulang dan meningkatnya kembali angka COVID-19 di negara-negara tetangga. Saat ini belum ada prospek tertentu untuk menghilangkan bahaya pandemi.

Pertemuan politbiro Partai Buruh Korut diselenggarakan pada Kamis, 2 Juli. Pertemuan tersebut terjadi ketika banyak negara dilanda kesulitan melonggarkan pembatasan kegiatan akibat angka COVID-19 yang kembali melonjak. Bahkan, kini dunia bergerak cepat melewati tonggak sejarah suram akibat adanya sepuluh juta kasus COVID-19 dan 500 ribu kematian.

Korut juga telah membuka kembali sekolah-sekolah. Namun, Korut tetap melarang pertemuan publik dan mewajibkan orang untuk mengenakan masker di tempat-tempat umum. Hal tersebut disampaikan langsung oleh seorang perwakilan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) untuk WHO.

Sementara, negara tertutup itu hingga hari ini belum mengonfirmasi adanya kasus COVID-19. Kementerian Kesehatan Publik Korut melaporkan bahwa terdapat 922 orang yang diperiksa sejauh ini, di mana seluruhnya dinyatakan negatif COVID-19. Ratusan orang tersebut, yang kebanyakan adalah pengangkut barang di pelabuhan dan perbatasan darat, wajib dikarantina untuk dilakukan pemantauan.

Pertemuan politbiro juga membahas pembangunan Rumah Sakit Umum Pyongyang yang sedang berlangsung. Kim Jong-un menyatakan puas dengan proyek tersebut dan berterima kasih kepada para pembangun karena membuat kemajuan dalam kondisi yang tidak menguntungkan.

"Kim Jong-un memastikan langkah-langkah nasional yang kuat telah diambil untuk segera menyelesaikan masalah yang timbul untuk menyelesaikan rumah sakit dengan brilian yang akan memberikan orang-orang layanan medis paling canggih dan menjadi standar dunia."

Skeptisme

Pakar kesehatan masyarakat sebelumnya mengatakan bahwa sangat kecil kemungkinan virus itu tidak berhasil masuk ke Korut dalam bentuk apa pun. Salah satu skenario yang paling mungkin adalah virus masuk melalui perbatasan utara dengan China, di mana penyelundupan barang biasa terjadi.

Klaster COVID-19 telah diidentifikasi di China timur laut, termasuk satu di Provinsi Jilin pada Mei. Para ahli juga percaya Korut akan sangat rentan terhadap wabah COVID-19 karena infrastruktur layanan kesehatan yang buruk.

Tetapi negara ini juga termasuk baik dalam tindakan pencegahan virus menembus perbatasannya. Korut menutup izin untuk orang-orang yang hendak masuk ke negaranya ketika pandemi pertama kali muncul beberapa bulan yang lalu.

Sementara, orang-orang di dalam negeri diberlakukan pembatasan kegiatan. Rata-rata warga Korut tidak diizinkan melakukan perjalanan jauh dari rumah tanpa persetujuan pemerintah.