Ada yang Beda di Balai Kota Medan, Bobby Nasution Wajibkan ASN Pakai Baju Adat Setiap Jumat
MEDAN - Ada pemandangan berbeda di lingkungan Balai Kota Medan. Aparatur Sipil Negara (ASN), termasuk seluruh pejabatnya yang biasanya mengenakan baju batik, kini memakai pakaian daerah.
Wali Kota Medan Bobby Nasution mengenakan pakaian daerah Melayu lengkap dengan tengkuluknya (penutup kepala). Sedangkan Wakil Wali Kota Aulia Racman mengenakan pakaian daerah Jawa beserta blangkon.
Saat pelantikan dan pengukuhan pejabat struktural dan fungsional yang berlangsung di lantai IV Balai Kota, para pejabat yang dilantik dan dikukuhkan juga mengenakan pakaian daerah.
Pemakaian pakaian daerah ini dilakukan menyusul terbitnya Surat Keputusan Wali Kota Medan No.025/02.K/VIII/2021 tanggal 3 Agustus 2021 tentang Pakaian Dinas dan Atribut Pakaian Dinas Khas Daerah di Lingkungan Pemko Medan.
Penggunaan pakaian dinas harian khas daerah ini dipakai oleh ASN dan Pegawai pemerintah dengan Perjanjian Kerja (P3K) yang bertugas di kantor setiap hari Jumat.
Dalam Surat Keputusan Wali Kota Medan Bobby Nasution disebutkan, pakaian dinas harian khas daerah itu terdiri dari 8 etnis yang ada di kota Medan yakni pakaian harian khas daerah Melayu dimana laki-laki mengenakan teluk belanga dan tengkuluk dan perempuan mengenakan baju kurung, Karo (laki-laki: tanda-tanda dan bulang-bulang, perempuan: uis gara).
Kemudian Tapanuli Selatan (laki-laki: ulos dan ampu, perempuan: baju kurung), Batak Toba (laki-laki: ulos selampang dan bulung-bulung detat, perempuan: kebaya dengan sempang ulos), Simalungun (laki-laki: ulos dan gatong, perempuan: baju kebaya/bulong), Dairi/Pak-Pak (laki-laki: merapi api, perempuan: merapi api), Nias (laki-laki: baru oholu, perempuan: oraba si oli).
Baca juga:
Dikutip dari keterangan Dinas Kominfo Pemko Medan, Jumat, 3 September, selain 8 etnis yang ada di Kota Medan tersebut, pakaian dinas harian khas daerah juga ditambah dengan 3 etnis pendatang lainnya yakni Jawa (laki-laki: baju jawi jangkep, perempuan: kebaya), Padang/Minangkabau (laki-laki: penghulu, perempuan: bundo kanduang) serta Aceh (laki-laki : linto daro, perempuan: daro baro).
“Setiap Jumat, kita minta kepada seluruh ASN dan P3K yang ada di lingkungan Pemko Medan agar bisa menggunakan pakaian adat dari etnis yang ada di Kota Medan. yang mengenakan pakaian adat sesuai dengan etnisnya, itu lebih bagus. Khusus untuk eselon dua, saya minta tidak hanya mengenakan pakaian adat etnisnya saja tapi seluruh etnis yang ada di Kota Medan dan harus ganti-ganti. Intinya yang ingin disampaikan, inilah keberagaman yang ada di Kota Medan,” kata Bobby Nasution usai pelantikan dan pengukuhan pejabat struktural dan fungsional tersebut.
Bobby Nasution menegaskan, semua etnis dan kebudayaan yang ada merupakan jati diri dan kekuatan Kota Medan.
“Kita harus bangga dan memaknai nilai-nilai baik dari semua etnis yang ada tersebut, sehingga menjadi semangat dan potensi bagi kita untuk memajukannya,” ungkapnya.