Tragedi Percintaan Cleopatra dan Mark Anthony yang Menyeret Mesir ke Bawah Kekaisaran Romawi
JAKARTA - Kalimat "aku tidak bisa hidup tanpa kamu" mungkin adalah sebuah ungkapan yang dianggap omong kosong dalam era modern ini. Namun, jika menelisik kisah Cleopatra dan Mark Anthony, ungkapan tersebut benar adanya. Kisah cinta Cleopatra dan Mark Anthony merupakan kisah cinta yang indah namun berakhir tragedi.
Cleopatra dan Mark Anthony bertemu sepuluh tahun sebelum berada di masa kejayaan. Melansir Biography, Jumat, 26 Juni, Mark Antony merupakan jenderal besar yang disukai oleh Julius Caesar karena sifat riang dan obsesinya yang tinggi. Setelah Julius Caesar mati terbunuh, Mark Antony memanggil Cleopatra ketika dia tinggal di Kota Tarsus yang megah. Cleopatra dipanggil untuk membahas aliansi Roma dan Mesir.
Sebelumnya, Antony pernah bertemu Cleopatra di Roma ketika masih menjadi selir mentornya, Julius Caesar. Tetapi, Antony kini bertemu dengan Cleopatra yang sangat kuat serta memiliki kecantikan cemerlang dan berintelektual.
Sadar akan kecintaan Antony terhadap pertunjukan, kedatangan Cleopatra diatur sedramatis mungkin. Cleopatra berlayar ke Kota Tarsus dengan kapal berlayar ungu yang mengembang dan menarik perhatian.
Cleopatra berhasil menarik perhatian, tak terkecuali Mark Anthony. Pada saat Antony melihatnya, Antony lepas kendali bak anak muda, kata sejarawan Yunani Appian. Tidak hanya itu, Cleopatra juga mengadakan pesta dan makan malam mewah untuk orang-orang Romawi, memamerkan kekayaannya dengan memberikan semua perabotan dan perhiasan.
Hubungan berlanjut
Antony lalu ikut Cleopatra ke Alexandria yang mengalami kebangkitan artistik, budaya dan ilmiah di bawah kekuasaan Cleopatra. Pasangan baru ini juga senang saling menggoda. Namun, mereka harus terpisah ketika Antony pergi ke Roma untuk melaporkan kemenangannya. Dalam ketidakhadirannya di Alexandria, yaitu pada 40 SM, Cleopatra melahirkan anak kembar yang diberi nama Alexander Helios dan Cleopatra Selene.
Pada tahun yang sama, Antony menikahi wanita cerdas lainnya yaitu Octavia, yang mana tujuannya untuk memperkuat hubungannya dengan Octavian. Tampak bahagia dalam pernikahan barunya, Antony dan Cleopatra tidak bertemu selama tiga setengah tahun, sampai akhirnya mereka bersatu kembali di Antiokhia, Ibu Kota Suriah pada 37 SM.
Mereka akhirnya kembali bepergian bersama karena eksploitasi militer dan keharusan Antony untuk bepergian ke seluruh Mediterania. Disebutkan bahwa pada periode ini kecakapan militer Antony mulai goyah, menyebabkan dia kehilangan ribuan orang. Namun kegagalan tersebut ditudingkan kepada Cleopatra.
Namun, pada musim gugur 34 SM, Antony dengan penuh kemenangan kembali ke Alexsandria. Bersatu kembali dengan Cleopatra, ”dua orang paling luar biasa di dunia” mengadakan acara yang kemudian dikenal sebagai “Donasi dari Alexandria.”
Kematian
Kuatnya gabungan kekuasaan Cleopatra dan Mark Anthony semakin membuat Octavianus haus akan perang. Kemarahan Octavianus semakin memuncak ketika mengetahui Antony memberikan sebagian wilayah Timur Tengah yang meliputi Mesir, Siprus, Kreta dan Suriah, sebagai hadiah pernikahan untuk Cleopatra. Octavianus, yang merupakan keponakan dari Julius Caesar, lantas menyatakan perang terhadap Antony pada 31 SM.
Antony dan Cleopatra bergabung dalam pertempuran. Namun, pasukan Octavianus lebih unggul. Antony kemudian ikut ke medan perang tak lama setelah itu. Sayangnya, ketika sedang berperang, ada kabar bahwa Cleopatra mati bunuh diri. Mendengar berita itu, Antony lantas bunuh diri menggunakan pedangnya sendiri.
Setelah Antony mengembuskan napas terakhir, Cleopatra tetap berjuang. Ia berusaha untuk bernegosiasi dengan Oktavianus. Tapi, semua harapan hilang. Cleopatra membawa racun melewati penjaga Oktavianus.
Baca juga:
Ketika Oktavianus menyadari apa yang terjadi, dia mengirim tentara untuk memeriksa Cleopatra. Mereka lalu menemukan Cleopatra mati. Sementara kedua pelayannya, Charmion dan Iras, dalam keadaan sekarat.
Dengan kematian Cleopatra, Mesir menjadi bagian dari Kekaisaran Romawi. Caesarion dibunuh. Sementara, Alexander Helios, Cleopatra Selene, dan Ptolemy Philadelphus dibawa ke Roma dibesarkan oleh Octavia yang sempat menikah dengan Mark Anthony.
Octavianus yang menang menghapus semua jejak Cleopatra dan Mark Anthony. Namun meski demikian, untuk menghormati permintaan terakhir Cleopatra, dia menguburkan Cleopatra dan Mark Antony dalam satu tempat.