Mengapa Kisah Romeo dan Juliet Karya Shakespeare Sangat Populer sebagai Simbol Cinta
Romeo dan Juliet (Commons Wikimedia)

Bagikan:

JAKARTA - Orang-orang memperingati hari ini 14 Februari sebagai hari kasih sayang atau Valentine. Berbicara kasih sayang salah satu kisah romantik yang menjadi top of mind adalah Romeo dan Juliet buatan penulis legendaris William Shakespeare. Pertanyaannya, mengapa kisah yang sudah ada sejak abad 16 tersebut masih populer hingga sekarang?

Sebelum menjawab pertanyaan itu, mari sedikit mengulas balik kisah percintaan berdarah Romeo dan Juliet. Dalam sinopsis yang dirangkum dari shakespeare.org.uk, kisah Romeo dan Juliet mengisahkan tentang sepasang mempelai muda yang saling jatuh cinta namun terhalang karena kedua keluarga mereka saling bermusuhan.

Cerita itu berlatar di Verona, Italia. Kisah itu dimulai dengan terjadinya pertempuran di jalan antara keluarga Montague, dan Capulet. Diantara permusuhan kedua keluarga itu muncul benih cinta dari anggota keluarga Montague, yakni Romeo Montague pada Juliet Capulet. Padahal Juliet saat itu akan dinikahkan oleh ayahnya dengan seorang bangsawan County Paris.

Namanya juga cinta. Juliet memilih untuk mengikuti kata hatinya. Ia dibantu para pelayannya untuk mengatur agar dirinya dan Romeo bisa menikah. Di tengah proses menuju hari pernikahan mereka, muncul insiden yang mengakibatkan kedua keluarga berbenturan semakin keras.

Saat itu, Romeo ingin menghentikan pertempuran jalanan antar dua keluarga tersebut. Malang, hal itu malah mengakibatkan kematian sepupu Juliet itu sendiri, Tybalt. Karena kejadian itu, asa Romeo untuk bertemu dengan Juliet semakin jauh. Namun mereka tak menyerah. Juliet menjalani rencana yang dibuat oleh Friar --salah seorang tokoh yang dikisahkan membantu Romeo dan Juliet bertemu.

Rencananya cukup ekstrem, yakni memalsukan kematian Juliet. Ketika rencana itu mulai berjalan, pesan sandiwara itu tak sampai kepada Romeo. Ia percaya Juliet mati. Tak kuasa dengan keadaan itu, Romeo mengakhiri hidupnya di makam palsu Juliet. 

Kemudian, Juliet bangun dari makam buatan itu dan melihat jasad Romeo tergeletak tak bernyawa. Melihat sang kekasihnya mati, ia pun kemudian bunuh diri. Dari kejadian itu barulah kedua keluarga yang sama-sama berduka setuju untuk mengakhiri permusuhan mereka. 

Romeo dan Juliet (Commons Wikimedia)

Populer hingga kini

Cerita buatan penulis legendaris Shakespeare itu abadi sampai detik ini. Hampir setiap kisah yang menggambarkan percintaan antara dua orang terasosiasi kepada cerita tersebut. Lantas mengapa hal itu bisa terjadi?

Aktor Paul Kiernan dalam tulisannya, menjelaskan mengapa kisah Romeo dan Juliet sangat populer. Salah satunya adalah karena cerita tersebut menjadi bahan ajar para guru-guru sekolah menengah bahasa di Inggris. Salah satu alasan kenapa para guru sekolah menengah di Inggris merasa harus mengajarkan kisahnya adalah karena "Romeo dan Juliet cukup sederhana dibandingkan dengan kisah lainnya," kata Kiernan.

Selain itu, menurut Kiernan orang-orang menyukai drama ini adalah karena banyak dialog yang bagus untuk dikutip. Selain itu, yang menjadikan cerita ini popular adalah glorifikasi adegan ikonik pada saat adegan Romeo memanjat balkon istana Juliet yang padahal dalam naskah dramanya yang asli tidak disebutkan soal balkon.

Terlepas dari semua kutipan-kutipan atau adegan ikonik dalam roman Romeo dan Juliet, mahakarya Shakespears itu memang mengandung nilai sastra yang tinggi apalagi soal puisi. "Ada beberapa karakter yang hebat dan puisi yang indah, inget ketika Romeo dan Juliet baru pertama kali bertemu, dialog itu adalah sebuah soneta yang sempurna," kata Kiernan.