Warga Diminta Melapor Jika Ada PMKS yang Mangkal di JPO
JAKARTA - Kasudin Sosial Jakarta Pusat Ngapuli Parangin-angin mengatakan, pihaknya masih menunggu laporan dari masyarakat terkait keberadaan Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS) di atas Jembatan Penyeberangan Orang (JPO) kawasan Jakarta Pusat.
"Kita monitor dan jika ada laporan dari masyarakat langsung kita tindak, tim P3S Sudinsos langsung bekerja. Mohon partisipasi masyarakat supaya langsung menginfokan kepada kita," katanya saat dihubungi VOI, Senin 23 Agustus.
Berdasarkan data Sudinsos Jakarta Pusat, jumlah PMKS yang telah dijaring petugas Pelayanan, Pengawasan dan Pengendalian Sosial (P3S) selama bulan Januari - Juli 2021 sebanyak 1.235 orang.
"PMKS jalanan yang terjaring selama Januari sampai Juli 2021 adalah modus gelandangan jumlahnya 292 orang. Sedangkan yang paling sedikit adalah manusia gerobak dengan jumlah 1 orang dan disabilitas 1 orang," ujarnya.
Baca juga:
- Cara Risma Cegah Bansos Salah Sasaran, Bakal Pantau Rumah Penerima Lewat Satelit
- Risma: Ada yang Bilang Saya Tak Dapat Bansos Setelah Ibu Jadi Menteri, Kita Cek!
- Awal Jadi Mensos Langsung Minta Audit ke KPK, Risma: Ingin Tahu Apa yang Harus Diperbaiki
- Anak Yatim Piatu karena COVID-19, Mensos Risma: Saya Sudah Bicara dengan Ibu Menkeu agar Bisa Didukung dari Anggaran
Angka PMKS jalanan tertinggi kedua adalah orang terlantar, yakni sebanyak 153 orang.
"Sedangkan jumlah tertinggi ketiga adalah pemulung, yakni 144 orang," katanya.
Kasudin mengatakan, petugas P3S Jakpus yang ada berjumlah 83 orang. Mereka dikerahkan di 16 titik rawan PMKS di Jakpus dan dibagi 2 shift kerja.
"Kalau gak ada laporan dari masyarakat, kita engga tau. Kalau ada laporan dari masyarakat ada pengemis disitu, langsung bergerak kita," katanya.