JAKARTA - Menteri Sosial Tri Rismaharini menyebut ada masyarakat yang mengatakan tak mendapatkan bantuan sosial (bansos) setelah dirinya menjabat. Menanggapi pengakuan itu, Risma langsung melakukan pengecekan karena hal ini mudah dilakukan.
"Seringkali ada yang ngomong setelah Ibu Risma jadi menteri saya enggak dapat bantuan. Kita cek sekarang dengan mudah ternyata memang enggak pernah dapat bantuan sebelumnya tapi mungkin buat biar saya emosi atau apa sehingga menyampaikannya begitu," kata Risma dalam diskusi daring yang ditayangkan di YouTube KPK RI, Kamis, 19 Agustus.
Dia mengatakan, pengecekan pemberian bansos di tengah masyarakat saat ini memang sangat mudah dilakukan. Begitu juga dalam melakukan kontrol apakah bantuan memang sudah tersampaikan atau belum.
Bahkan, Risma mengatakan, dari pengecekan semacam ini masyarakat yang mengaku belum dapat bantuan tapi sudah menerima bisa terdeteksi juga.
"Dia (masyarakat, red) menyampaikan enggak menerima bantuan padahal punya kartu. Setelah kita cek ternyata dia sudah menerima bantuan itu," ujar eks Wali Kota Surabaya ini.
BACA JUGA:
Risma mengakui masih ada masyarakat miskin yang ternyata tidak mendapatkan bantuan. Hanya saja, hal ini biasa terjadi karena mereka tak terdata dalam data milik pemerintah daerah.
Sehingga, dia meminta daerah untuk bisa memperbaiki data ini apalagi sejak Januari hingga April kemarin, usulan data penerima bantuan dari pemerintah ini didasari dari pemerintah daerah. Apalagi, jumlah penduduk di satu daerah bisa terus berubah mengingat ada masyarakat yang meninggal atau pindah.
"Itu (yang, red) harus dilaporkan daerah," tegasnya.
Risma mengatakan masyarakat yang telah meninggal dunia bukan berarti tak akan mendapatkan bantuan. Ahli waris mereka, sambungnya, sebenarnya bisa tetap menerima bantuan asalkan ada laporan yang disampaikan kepada Kementerian Sosial.
"Mereka meninggal, mereka dapat bantuan bisa asal daerahnya sekali lagi mengusukan pada kami agar ahli waris untuk istrinya dan sebagainya (bisa menerima, red). Jadi memang keaktifan daerah menentukan kualitas data," pungkasnya.