JAKARTA - Kementerian Sosial (Kemensos) terus berupaya untuk mencegah penerimaan bantuan sosial (bansos) yang salah sasaran. Salah satu caranya dengan memantau bentuk rumah penerima bantuan melalui satelit milik Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN).
"Kita akan tahu nanti kalau posisi dari rumah itu dengan data geospasialnya, data citra satelitnya. Jadi kita akan tahu posisi rumah itu," kata Menteri Sosial Tri Rismaharini dalam diskusi daring yang ditayangkan di YouTube KPK RI, Kamis, 19 Agustus.
Dengan penggunaan satelit seperti ini, penerima bansos yang ternyata rumahnya besar bisa diketahui dan pencabutan bantuan bisa dilakukan.
"Sehingga suatu saat kalau dia bilang masih miskin, ternyata wong rumahnya tambah besar kok. Itu bisa kita bandingkan begitu. Nah nanti ke depannya input-input itu bisa dimaksimalkan," tegasnya.
Pemantauan rumah penerima bantuan sosial ini sebenarnya bukan hal baru karena hal ini sudah dilakukan dengan bantuan PT Pos Indonesia. Mantan Wali Kota Surabaya tersebut mengatakan, tukang pos yang biasanya mengirimkan uang ke rumah penerima bantuan akan diminta mengambil foto.
"PT Pos Indonesia yang mengantar bantuan kami minta tambahan aplikasi untuk foto rumah dan titik koordinatnya," ujarnya.
BACA JUGA:
Sementara cara lainnya, Kemensos akan menyandingkan penggunaan listrik penerima bansos. Hal ini diharapkan membuat pemberian bantuan bisa tepat sasaran dan mencegah orang di rumah mewah atau besar mendapat bansos.
"Akan bagus sekali sebetulnya kalau kita juga lihat misalnya ke depan, nantinya penggunaan listrik. Kita akan lebih tahu lagi," ungkap Risma.
Menurutnya, orang yang memang membutuhkan bansos biasanya tidak mengonsumsi listrik secara besar. "Jadi bagaimana mungkin dia menerima itu yang bantuan rumahnya misalkan rumah itu 10 ribu watt ternyata menerima bantuan, dan ini ada yang seperti itu," kata Risma.
"Jadi sekarang ini saya lagi cari yang seperti itu untuk membuat dirinya sadar dan mereka mau mengembalikan itu," pungkasnya.