Penguncian Nasional Level 4 Selandia Baru Diperpanjang, PM Ardern: Varian Delta Mengubah Aturan Main

JAKARTA - Otoritas Selandia Baru memutuskan negara itu akan tetap dalam penguncian COVID-19, setidaknya hingga Jumat tengah malam, New Zealand Herald Herald melaporkan tanpa memberikan sumber informasi.

Auckland, yang merupakan pusat wabah COVID-19 varian Delta terbaru, mungkin akan menjalani penguncian lebih lama, kata laporan itu, mengutip Reuters Senin 23 Agustus.

Perdana Menteri Jacinda Ardern pada Hari Senin memperpanjang penguncian ketat COVID-19 nasional Selandia Baru, dengan mengatakan wabah varian Delta dari virus corona belum memuncak.

Penguncian nasional level 4 diperpanjang tiga hari hingga tengah malam pada 27 Agustus, sementara Auckland, pusat wabah, akan memberlakukan pembatasan setidaknya hingga 31 Agustus.

"Pilihan teraman bagi kita semua saat ini adalah mempertahankan kursus lebih lama," kata Ardern pada konferensi pers.

"Jika dunia telah mengajari kita sesuatu, berhati-hatilah dengan varian COVID-19 ini," tambah PM Ardern.

Lebih jauh ia menerangkan, kontak di masyarakat oleh orang yang terinfeksi varian Delta dilaporkan di seluruh negeri. Ada lebih dari 320 lokasi yang menarik terkait dengan wabah dan 13.000 kontak telah dicatat, jauh lebih banyak daripada wabah sebelumnya.

"Varian Delta telah mengubah aturan mainnya," tandas PM Jacinda Ardern.

Sehari sebelumnya, Selandia Baru melaporkan 35 kasus baru COVID-19 sehingga jumlah total infeksi dalam wabah menjadi 107.

Sementara itu, Kementerian Kesehatan mengatakan dalam sebuah pernyataan, ada 33 kasus baru berada di Auckland dan dua di ibu kota Wellington.

Pekan lalu, PM Ardern mendesak warga Selandia Baru untuk mematuhi strateginya, guna memberantas varian Delta yang menyebar cepat saat ia memperpanjang penguncian ketat di tengah lonjakan infeksi.

"Kami telah berada di sini sebelumnya. Kami tahu strategi eliminasi berhasil. Kasus meningkat dan kemudian berkurang sampai kita tidak memilikinya. Itu sudah dicoba dan benar, kita hanya perlu bertahan," tandas PM Ardern