Anggota Satpol PP Pamekasan yang Berkelahi karena Nasi Kotak Usai Upacara Kemerdekaan Bakal Disanksi
PAMEKASAN - Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Pemkab Pamekasan, Jawa Timur menegaskan, akan memberi sanksi kepada dua orang anggotanya yang berkelahi upacara Hari Kemerdekaan.
"Tindakan itu sangat memalukan, karena selain keduanya merupakan abdi negara yang seharusnya menjadi teladan bagi masyarakat, tindakannya juga dilakukan di tempat umum yang ditonton banyak orang," kata Kepala Satpol PP Pamekasan, Kusairi, dikutip Antara, Jumat, 20 Agustus.
Satpol PP juga telah melakukan berita acara pemeriksaan (BAP) kepada dua anggota Satpol PP yang berkelahi di tempat umum itu kepada kedua anggotanya yang berkelahi, yakni berinisial T dan I.
BAP dilakukan langsung oleh Kasi Penyidikan Ainur Rahman dan hasilnya menyebutkan, bahkan keduanya terlibat perkelahian karena persoalan nasi kotak yang dibagikan panitia pelaksana kegiatan upacara bendera pada HUT Ke-76 Kemerdekaan Republik Indonesia.
Kusairi menuturkan, kala itu, panitia membagikan nasi kotak kepada para peserta upacara yang mengikuti kegiatan upacara bendera di Lapangan Nagara Bhakti Mandhepa Agung Ronggosukowati Pamekasan.
Salah seorang anggota Satpol PP membawa lebih dari nasi kotak, dan ditegur oleh temannya, karena anggota lain yang ada di lapangan itu belum kebagian.
Anggota yang ditegur itu langsung naik pitam, dan terjadi perkelahian di lokasi itu juga.
Saat perkelahian berlangsung, para peserta upacara lainnya masih berada di lokasi itu, bahkan sebagian pelajar dari sejumlah lembaga pendidikan juga menyaksikan secara langsung kejadian yang tidak seharusnya terjadi tersebut.
Baca juga:
- Menlu Retno Marsudi dan Panglima TNI akan Sambut Kedatangan WNI yang Dievakuasi dari Afghanistan
- Jaksa Akhirnya Perbaiki Surat Dakwaan yang Dibatalkan Hakim Tipikor, Kini Berkas Dibagi 13 Terdakwa MI Jiwasraya
- 18 Pegawai KPK Selesai Jalani Diklat Bela Negara, KPK Siapkan Pengangkatan Jadi ASN
- Puluhan Terduga Teroris Rupanya Rencanakan Aksi Teror Saat Hari Kemerdekaan
Perkelahian keduanya terhenti setelah dilerai oleh anggota TNI dari Kodim 0826 Pamekasan.
"Sebagai pimpinan di OPD ini, saya tentu sangat malu, karena selain disaksikan banyak orang, dan terjadi di tempat umum, perkelahian keduanya juga terjadi saat negara ini sedang memperingati detik-detik proklamasi kemerdekaan bangsa ini," kata Kusairi.
Selain mencederai nama baik institusi, yakni Satpol PP Pemkab Pamekasan sebagai lembaga penegak perda di kabupaten ini, kasus perkelahian anggota Satpol PP di tempat umum itu juga telah mencederai kesucian negara bangsa Indonesia yang sedang menggelar upacara HUT Kemerdekaan.
Sebelumnya Bupati Pamekasan Baddrut Tamam mengaku, sangat menyayangkan kejadian tidak terpuji kedua anggota Satpol PP Pamekasan itu terjadi, ia meminta agar pimpinan institusi itu memberikan pembinaan yang tegas kepada yang bersangkutan.