Menlu Wang Yi Sebut Dunia Harus Dukung Transisi di Afghanistan, Taliban Bilang China Bisa Berkontribusi
JAKARTA - China menyebut dunia internasional harus membimbing dan mendukung Afghanistan saat melakukan transisi pemerintahan, alih-alih memberikan tekanan lebih besar.
Hal ini disampaikan Menteri Luar Negeri China Wang Yi dalam perbincangannya melalui saluran telepon dengan Menteri Luar Negeri Inggris Dominic Raab pada Kamis waktu setempat.
Situasi di Afghanistan, di mana Taliban telah merebut kembali kekuasaan 20 tahun setelah dipaksa keluar oleh invasi pimpinan Amerika Serikat, tetap tidak stabil dan tidak pasti, kata Wang seperti dikutip oleh Kementerian Luar Negeri China.
"Masyarakat internasional harus mendorong dan membimbingnya ke arah yang positif daripada memberikan lebih banyak tekanan yang akan kondusif untuk menstabilkan situasi," tambah Menlu Wang Yi, menurut pernyataan kementerian melalui telepon, mengutip Reuters Jumat 20 Agustus.
China belum secara resmi mengakui Taliban sebagai penguasa baru, tetapi Wang bulan lalu menjamu Mullah Baradar, salah satu petinggi Afghanistan di Tianjin dan mengatakan, Taliban diharapkan memainkan peran penting dalam proses perdamaian dan rekonstruksi Afghanistan. Baca selengkapnya
Dalam pembicaraan telepon dengan Menlu Inggris, Wang juga mengatakan masyarakat internasional seharusnya tidak menggunakan Afghanistan sebagai medan pertempuran geopolitik, tetapi harus menghormati kemerdekaannya dan kehendak rakyatnya, lanjut pernyataan kementerian luar negeri.
China secara konsisten menolak kritik asing terhadap sistemnya sendiri, serta umumnya menolak tekanan internasional terhadap negara lain sebagai campur tangan.
Terpisah, juru bicara Taliban Suhail Shaheen mengatakan pada Hari Kamis, China dapat berkontribusi pada pengembangan Afghanistan di masa depan, media pemerintah China melaporkan Suhail Shaheen membuat pernyataan itu dalam sebuah wawancara dengan televisi pemerintah China CGTN.
Baca juga:
- Bangun Kekuatan Militer, Taliban Bakal Rekrut Tentara dan Pilot Didikan Turki, Jerman hingga Inggris
- Sebut Taliban Berubah, Pengamat: Ada Selawat saat Masuk Istana, Berunding dengan Amerika Serikat dan China
- Ashraf Ghani: Seandainya Saya Tinggal di Sana, Seorang Presiden Terpilih akan Digantung di Depan Rakyat
- Taliban Rebut Kabul hanya Dalam 11 Hari, Ketua Kepala Staf Gabungan Militer AS: Tidak Ada Dalam Informasi Intelijen
Dalam wawancara dengan Tian Wei dari CGTN, Suhail Shaheen menyebut mereka telah berjuang selama 20 tahun terakhir atas nama Imarah Islam Afghanistan atau Keamiran Islam Afghanistan.
Suhail Shaheen juga menyebut pihaknya masih melakukan musyawarah dengan delegasi yang dipimpin oleh Mullah Abdul Ghani Baradar, dengan dewan kepemimpinan dan struktur pemerintahan baru akan diumumkan segera.