Digitalisasi UMKM Dapat Serap Korban PHK Akibat Pandemi COVID-19

JAKARTA - Pandemi COVID-19 menyebabkan tekanan luar biasa terhadap berbagai sektor, tak hanya sektor kesehatan. Dampak buruk dari pandemi ini membuat perusahaan terpaksa melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK). Karena kondisi ini, Kementerian Koperasi dan UKM memberikan solusi untuk menyerap pekerja yang menjadi korban PHK.

Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki mengatakan, pihaknya berencana menggandeng para pekerja yang menjadi korban PHK akibat COVID-19 untuk menjadi reseller dalam mendorong pertumbuhan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM).

"Nah sekarang momentumnya banyak PHK. Banyak well educated di-PHK, lulusan kampus, lulusan sekolahan, baru lulus dan itu bisa kami latih untuk menjadi reseller produk UMKM. Sehingga dengan adanya reseller di market online akan membantu penjualan," kata Teten dalam diskusi virtual, Rabu, 24 Juni.

Menurut Teten, pelatihan pekerja untuk menjadi reseller bukan sesuatu yang baru. Bahkan, sekelas marketplace besar Alibaba pernah melakukan hal yang sama sebelum terjun ke penjualan digital.

"Kalau saya dengar di Alibaba itu penjualan mereka sebelum UMKM masuk ke online, para jagoan jualan yang dilatih," katanya.

Berdasarkan pengalaman dalam melalukan pendampingan terhadap UMKM dengan pihak e-commerce, Teten mengaku, tidak mudah membuat UMKM dapat bertahan di pasar digital.

"Bukan berarti kalau sudah terhubung dengan market online mereka terus bertahan atau tumbuh. Dalam kenyatannya banyak yang gagal, hanya 4-10 persen keberhasilannya dan itu banyak faktor," jelasnya.

Faktor yang sangat mempengaruhi UMKM tidak dapat bersaing dalam pasar digital adalah satu pelaku usaha harus mengerjakan berbagai pekerjaaan. Misalnya, melakukan pemasaran secara digital hingga membalas orderan masuk dari pelanggan.

"Kemampuan UMKM untuk me-manage marketing digital termasuk merespon permintana konsumen ini juga rendah. Karena di UMKM sama dengan perusahaan besar banyak CEO-nya juga. Kalau CEO di UMKM itu istilahnya chief everything officer jadi semuanya dilakukan sendiri," tuturnya.

Lebih lanjut, Teten menjelaskan, karena kondisi ini maka perlu adanya bantuan untuk UMKM menjual produknya di pasar digital. Salah satunya dengan menggaet reseller.

"Ternyata enggak bisa semua UMKM masuk ke online, jadi kita butuh juga reseller atau perantara yang bisa jualan," jelasnya.