Bagikan:

JAKARTA - Komite Penanganan COVID-19 dan Pemulihan (PEN) sedang merampungkan skema pinjaman nol persen kepada ibu rumah tangga dan para korban pemutusan hubungan kerja (PHK) akibat pandemi. Nantinya, bantuan ini akan digabung ke dalam program Kredit Usaha Rakyat (KUR) yang khusus menangani program UMKM.

Sekretaris Eksekutif I Komite Penanganan COVID-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) Raden Pardede menjelaskan, bantuan pinjaman bunga nol persen tersebut diharapkan dapat membuat masyarakat untuk tetap produktif dan bisa memenuhi kebutuhanya sehari-hari.

Lebih lanjut, Raden menjelaskan, perluasan pinjaman bunga nol persen ini juga tidak terhenti sampai tahun ini saja, tapi juga akan berlanjut sampai tahun 2021.

"Akses keuangan lagi dicoba untuk perluas Kredit Usaha Rakyat (KUR), bahkan diberikan kepada ibu rumah tangga atau korban PHK. Dengan subsidi bunga nol persen sampai akhir tahun. Mungkin juga akan dilanjutkan sampai tahun depan. Jadi bantuan langsung supaya produktif, bisa menambah skill baru," katanya, dalam video conference, Senin, 10 Agustus.

Bersamaan dengan rencana memberikan pinjaman bunga nol persen tersebut, kata Raden, Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) juga sedang berupaya untuk meningkatkan infrastruktur teknologi, agar masyarakat dari berbagai daerah bisa mendapatkan stimulus ini.

Lebih lanjut, Raden berharap, dengan meningkatnya infastruktur teknologi ini nantinya mempermudah masyarakat untuk bisa mendapatkan akses keuangan dan dapat dengan mudah mendapatkannya.

"Ini lagi dibuat Menkominfo (Johnny G Plate). Jadi gabungan dari itu semua. Bansos untuk lebih produktif, reskillng, akses kredit murah disertai penjaminan dan terakhir akses ke teknologi," tuturnya.

Sementara itu, Raden menjelaskan, pinjaman kepada 12 juta UMKM juga sedang disiapkan. Bantuan tersebut diharapkan bisa memenuhi keperluan dasar UMKM untuk bisa tetap produktif setelah lesu bisnisnya karena pandemi COVID-19. Ia mengatakan, saat ini datanya masih terus dikumpulkan oleh berbagai stakeholder.

"UMKM sudah dirancang beberapa, paling dasar bantuan produktif akan diberikan bantuan cash transfer secara masif untuk 12 juta UMKM, data lagi di-cleansing," tuturnya.