Eri Cahyadi Akhirnya Berikan Intensif Nakes 100 Persen Tak Jadi Dipotong 25 Persen, Ini Alasannya

SURABAYA - Intensif tenaga kesehatan (nakes) di Kota Surabaya akhirnya diberikan utuh 100 persen, sebelumnya nakes hanya menerima intensif 75 persen alias tidak utuh.

Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi, mengatakan pada tahun 2020 insentif nakes dibayarkan penuh sesuai besaran tertinggi, sedangkan mulai Januari 2021 intensif nakes hanya diberikan sebesar 75 persen dari insentif maksimal. 

Hal ini berdasarkan Keputusan Menteri Kesehatan No 01.07/MENKES/4239/2021, bahwa besaran insentif nakes dapat disesuaikan dengan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) masing-masing daerah.

"Kemarin teman-teman mengajukan 75 persen. Ini disesuaikan dengan kemampuan masing-masing daerah waktu itu," kata Eri, di Surabaya, Jumat, 13 Agustus.

Eri Cahyadi menjelaskan, saat ada penambahan Pendapatan Asli Daerah (PAD), dia menginginkan agar pemanfaatannya diutamakan untuk nakes pelayanan COVID-19. Sehingga sisa pembayaran insentif nakes 25 persen bisa segera dicairkan.

"Alhamdulillah, ada tambahan insentif, kami berikan untuk nakes kita, sehingga 100 persen utuh. Kami sudah sampaikan ke DPRD dan alhamdulillah setuju," ujarnya.

Eri Cahyadi mengaku tak ingin menebar harapan palsu dengan menjanjikan insentif nakes dibayarkan 100 persen pada tahun 2021. Sebab, dalam proses penghitungan bersama tim ahli, PAD Kota Surabaya saat itu juga menjadi salah satu indikator penilaian.

"Sebab, kalau kemarin kami sampaikan 100 persen, tapi PAD tidak mencukupi, apa tidak memberikan harapan palsu? Ini yang kami tidak mau," katanya.

Mantan Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Kota (Bappeko) Surabaya itu telah berkomitmen bersama Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Surabaya untuk bekerja tak hanya menggunakan lisan tapi juga hati. Oleh sebabnya, ketika ada penambahan PAD, maka pembayaran 100 persen insentif nakes harus segera dilaksanakan.

"Ini kami buktikan dengan tidak memberikan harapan yang tidak pasti. Itu slogan kami, Forkopimda Kota Surabaya. Sehingga ketika kemarin baru 75 persen dan ada tambahan 25 persen maka langsung (kami berikan)," ujarnya.

Untuk mempercepat proses pencairan, Eri Cahyadi menyatakan Pemkot Surabaya akan didampingi jajaran Kejaksaan Negeri (Kejari) Surabaya maupun Kejaksaan Tanjung Perak. Bahkan dalam pengawasan di lapangan, pemkot juga didampingi pihak kepolisian.

"Kenapa pembayaran insentif bisa berjalan cepat, karena bantuan beliau juga dukungan dari DPRD, ini demi Kota Surabaya. Kebersamaan inilah yang akan membawa kemaslahatan di Kota Surabaya," kata Eri Cahyadi.