Ada Pegawainya yang Malu Akui Bekerja di KPK, Ini Tanggapan Nurul Ghufron
JAKARTA - Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Nurul Ghufron membantah ada pegawainya yang malu dan menutupi mereka bekerja komisi antirasuah.
Hal ini disampaikannya untuk menanggapi cerita eks Juru Bicara KPK Febri Diansyah yang disampaikan melalui akun Twitternya.
"Rasanya tidak demikian ya karena mereka semua pegawai KPK kita ketahui bersama kan faktanya berusaha untuk tetap menjadi pegawai," kata Ghufron saat dihubungi VOI, Kamis, 12 Agustus.
"Itu artinya kebangaan menjadi pegawai KPK," imbuhnya.
Dia juga menyatakan pegawainya saat ini masih terus bekerja untuk menangani kasus korupsi. "Kinerja kami masih on walaupun dalam kondisi COVID-19," tegasnya.
Baca juga:
- Kasus COVID-19 di 6 Provinsi Naik Signifikan: Sumut, Kaltim, Sulsel, Sumbar, Riau dan Kalsel
- Sudah Pasang Baliho di Mana-mana, Ternyata Puan dan Airlangga Masih Belum Sepopuler Ganjar
- Wapres Ma'ruf Sempat Telepon Ketum MUI KH Miftachul Akhyar: Alhamdulillah Kondisi Beliau Membaik
- Wali Kota Cimahi Nonaktif Ajay juga Dituntut Bayar Uang Pengganti Rp7 Miliar, Bila Tidak Harta Disita
Diberitakan sebelumnya, Febri mengatakan seorang rekannya tak mau disebut bekerja di KPK karena malu. Hal ini disampaikannya melalui akun Twitternya @febridiansyah dan cerita itu mendapat ribuan likes dan retweet.
Memulai ceritanya, Febri menyebut dia awalnya mengajak temannya yang masih bekerja di KPK itu untuk bertemu dan berdiskusi sambil minum kopi. Ajakan itu lantas diterima temannya tapi dia meminta Febri merahasiakan tempat kerjanya jika bertemu orang lain.
"Ia pesan: Kalau ktmu org lain, jangan bilang Aku dari KPK ya. “Lho Kenapa?” tanyaku. “Malu”, ujarnya," ungkap Febri menirukan percakapannya dalam cuitannya yang dikutip pada Kamis, 12 Agustus.
Febri mengatakan, temannya yang merupakan pegawai KPK itu tak mau pekerjaannya diketahui orang lain bukan karena sifat pekerjaan yang rahasia atau tertutup. "Ia dan bbrpa teman sgt risau dg kondisi KPK akhir2 ini yg semakin memunculkan sisi kontroversial," katanya.