David Luiz Bertanggung Jawab atas Kekalahan Arsenal dari Man City
JAKARTA - David Luiz bertanggung jawab penuh atas kekalahan Arsenal dari Manchester City. Ini sekaligus mengisyaratkan bahwa dia seharusnya menentukan masa depannya sebelum musim dimulai lagi.
Bek Brasil menghadapi serangkaian mimpi buruk saat menginjakan kakinya di Stadion Etihad, Rabu, 17 Juni malam. Tim yang dibelanya, Arsenal menderita kekalahan 0-3 di Liga Premier.
David Luiz jelas bersalah atas gol pembuka Raheem Sterling sebelum dikeluarkan dari lapangan setelah menjatuhkan Riyad Mahrez di awal babak kedua. Kevin De Bruyne lantas mengeksekusi penalti dan Phil Foden menyegel kemenangan City malam tadi.
Bek 33 tahun, Luiz, yang kontraknya sudah habis menerima kesalahan atas kekalahan Arsenal. Ini merupakan pertandingan pertama The Gunners setelah jeda panjang akibat pagebluk COVID-19.
Baca juga:
"Itu bukan kesalahan tim, itu salah saya, saya mengambil keputusan untuk bermain," kata David Luiz kepada Sky Sports.
"Saya harus mengambil keputusan lain dalam dua bulan terakhir tetapi saya tidak melakukannya. Saya pikir tim melakukannya dengan baik, terutama setelah dengan 10 pemain, pelatihnya luar biasa, semua pemain melakukan hal yang luar biasa, itu salah saya."
Dengan begitu banyak spekulasi seputar masa depannya, David Luiz mengatakan keputusan sebelumnya mengenai kontraknya mungkin telah membantu kinerjanya.
"Keputusan yang berbeda, untuk mencoba memutuskan masa depan saya, untuk mencoba memutuskan sedini mungkin tetapi saya tidak,"
Dia menambahkan: "Saya tidak harus menggunakan itu sebagai alibi atau alasan, itu salah saya dan hanya itu."
Sesungguhnya, Mikel Arteta ingin mempertahankan bek Brasil ini di Arsenal. Namun David Luiz mengatakan keinginannya adalah memperpanjang masa tinggalnya di Arsenal lebih dari satu musim. Terkait hal ini, kedua pihak belum menemukan titik temu.
"Saya ingin berada di sini - itu sebabnya saya terus berlatih keras, itu sebabnya saya datang ke sini hari ini, itu sebabnya saya mencoba melakukan segalanya," katanya.
"Saya ingin bertahan, pelatih tahu, pelatih ingin saya bertahan jadi kami menunggu keputusan itu."