Bagikan:

JAKARTA - Tidak ada yang menang dalam big match di Stadion Etihad, Minggu, 31 Maret 2024 malam WIB. Manchester City hanya mampu bermain imbang tanpa gol saat menjamu Arsenal. Liverpool yang diuntungkan karena tetap bertahan di puncak klasemen.

Laga besar yang berakhir mengecewakan bagi Man City maupun Arsenal. Hasil imbang itu membuat Arsenal gagal kembali ke puncak klasemen yang direbut Liverpool beberapa jam sebelumnya.

Tambahan satu poin itu menjadikan Arsenal tetap berada di peringkat dua dengan poin 65. Terpaut dua poin dengan Liverpool yang mengalahkan Brighton and Hove Albion 2-1.

Sedangkan posisi Man City tak berubah. Sang juara bertahan yang memiliki poin 64 tetap berada di peringkat tiga. Hanya Man City mulai tertinggal dalam persaingan memperebutkan titel liga.

Pasalnya, The Cityzens sudah tertinggal tiga poin dari Liverpool. Tak hanya itu, selisih gol Man City juga paling rendah dibandingkan dua pesaingnya.

Meski gagal menang, namun Arsenal mendapat keuntungan psikologis. Mereka setidaknya menghapus bayang-bayang buruk saat dikalahkan Man City 4-1 di Etihad musim lalu.

Kekalahan itu memupus harapan Arsenal meraih trofi Premier League. Man City yang kemudian menyalip The Gunners untuk merebut gelar juara yang ketiga kalinya.

Kini, Arsenal tetap percaya diri bersaing dengan Liverpool dan Man City. Klub London Utara ini berharap bisa mengakhiri puasa gelar liga selama 20 tahun.

Arsenal terakhir kali juara pada 2004. Saat itu, tim ditangani Arsene Wenger dan mendapat The Invicibles karena tak terkalahkan saat merengkuh titel liga.

Dalam laga itu, Man City bisa menurunkan gelandang Kevin De Bruyne dan bek Manuel Akanji yang diragukan tampil. Bahkan Jack Grealish sudah tampil meski diturunkan di babak kedua.

Arsenal sendiri pun kembali diperkuat Bukayo Saka yang dikatakan mengalami cedera sehingga meninggalkan pelatnas Inggris. Begitu pula bek Gabriel sudah bisa menjadi starter meski absen membela Brasil di laga uji coba

Man City yang tampil full team minus Kyle Walker sesungguhnya menunjukan dominasinya. Bahkan ball possession tim asuhan Pep Guardiola ini mencapai 72%. Artinya bola lebih banyak berada di kaki Erling Haaland dkk.

Hanya saja unggul dalam penguasaan bola tak berbanding lurus dengan torehan gol. Tidak ada satu pun peluang yang bisa dikonversi oleh pemain Man City.

Pertahanan kokoh Arsenal membuat Haaland frustrasi. Manajer Arsenal Mikel Arteta sepertinya sudah tahu bagaimana mematikan permainan Man City.

Bahkan meski kalah dalam penguasaan bola, Arsenal malah mendapat peluang mencetak gol. Striker Gabriel Jesus mendapat paling tidak dua peluang yang seharusnya membobol gawang Man City.

Peluang pertama diperoleh saat Jesus melepaskan tendangan ke gawang di babak pertama. Hanya sepakannya masih melebar. Selanjutnya, striker Brasil ini gagal menyambut bola silang Saka.

Sedangkan Man City benar-benar miskin peluang. Satu-satunya peluang terbaik diperoleh Nathan Ake saat menerima sepak pojok De Bruyne. Namun upayanya bisa digagalkan kiper David Raya.

Sampai akhir laga skor tetap 0-0 dan Arsenal mempertahankan rekor tak terkalahkan selama sembilan pertandingan.