JAKARTA - Tidak ada yang menang di laga besar Liverpool melawan Manchester City yang berakhir imbang 1-1 di Premier League Inggris di Stadion Anfield, Minggu, 10 Maret 2024 malam WIB. Arsenal pun yang diuntungkan dengan tetap bertengger d puncak klasemen.
Laga besar yang tidak menentukan, tetapi bisa mempengaruhi peta persaingan tim-tim papan atas. Liverpool gagal memanfaatkan momen saat tampil di kandang sendiri.
Alhasil, The Reds kehilangan takhta klasemen yang diambil alih Arsenal. Begitu pula target Man City merebut posisi puncak akhirnya gagal.
Hasil imbang di Anfield menjadikan persaingan memperebutkan titel liga kian ketat. Pasalnya tiga tim bersaing ketat untuk menjadi yang terbaik.
Liverpool sendiri mengantungi poin 64. Sama dengan Arsenal yang bertengger di puncak karena unggul selisih gol. Sedangkan Man City yang tak terkalahkan selama 21 pertandingan di berbagai kompetisi menempati posisi tiga dengan memiliki poin 63.
Dengan menyisakan 10 pertandingan lagi, ketiga tim tersebut memiliki peluang sama untuk mengakhiri musim dengan menjadi juara.
Bek Virgil van Dijk menuturkan bila Liverpool sesungguhnya memiliki kesempatan memenangkan pertandingan. Hanya saja, tim asuhan Jurgen Klopp ini gagal memaksimalkan peluang untuk memenuhi target.
"Peluang kami sesungguhnya sangat bagus. Sayangnya, kami gagal menjadi pemenang. Namun secara keseluruhan ini hasil yang tak mengecewakan, kata Van Dijk.
"Terutama di babak kedua, Anda bisa menilai kami yang seharusnya menang. Namun mereka juga punya peluang karena ada tendangan yang membentur tiang gawang. Jadi pertandingan memang ketat," ucapnya.
Manchester City merupakan tim yang sukses memenangi banyak trofi. Pertandingan melawan mereka selalu berlangsug dengan intensitas tinggi. Hasil mbang ini tetap bagus. Kini, kami fokus pada laga selanjutnya," ujar bek tim nasional Belanda ini.
Sementara, bek Man City John Stones meyakini tim seharusnya mencetak dua atau tiga gol di pertandingan tersebut.
Hanya saja mereka gagal mengonversi setiap peluang. Bahkan striker Erling Haaland tak berkutik sama sekali menghadapi pertahanan kuat Liverpool.
"Kami menciptakan banyak peluang di menit-menit awal pertandingan. Kami seharusnya sudah unggul dan mencetak dua atau tiga gol. Tetapi itulah sepak bola," ucap Stones.
Manajer Pep Guardiola menambahkan, "Kami mengawali laga dengan baik. Tetapi mereka juga bermain luar biasa. Dengan cara bermain mereka, tak mudah memang untuk menghadapinya. Saya berharap bisa menang, tetapi mereka membuktikan bagaimana kualitas mereka."
Di laga itu, kedua tim sama-sama memainkan sepak bola terbuka dengan apik. Serangan kedua tim bergantian melakukan tekanan.
Man City kemudian berhasil unggul lebih dulu saat Stones mencetak gol di menit 23. Dirinya menyambut sepak pojok yang dilakukan Kevin De Bruyne.
Unggul 1-0 tak menjadikan Man City langsung menguasai permainan. Liverpool tetap konsisten menekan lawan sehingga Man City kesulitan memperbesar keunggulan. Skor 1-0 bertahan sampai turun minum.
Di babak kedua, Liverpool tak menurunkan tempo permainan. Sementara, The Cityzens tetap menunjukkan agresivitas demi memperbesar keunggulan.
Upaya Liverpool mengejar ketinggalan akhirnya memberi hasil setelah mendapat hadiah penalti di menit 50.
Penalti diberikan menyusul pelanggaran kiper Ederson terhadap striker Darwin Nunez. Wasit menunjuk titik putih. Eksekusi penalti dituntaskan oleh Alexis Mac Allister. Skor berubah 1-1.
Tak lama kemudian, Ederson mengalami cedera yang membuat kiper timnas Brasil ini menjalani perawatan. Dia kemudian ditarik keluar dan digantikan Stefan Ortega.
BACA JUGA:
Setelah gol dari Mac Allister, Liverpool kian agresif menekan pertahanan Man City. Pemain depan Luis Diaz memiliki dua peluang yang seharusnya bisa dikonversi menjdi gol. Namun usahanya tak membuahkan hasil.
Bahkan Liverpool berpeluang kembali mendapat penalti setelah Jeremy Doku dianggap menjatuhkan Mac Allister.
Namun tidak ada pelanggaran dari tekel Doku sehingga wasit membiarkan insiden itu. Sampai akhir laga skor 1-1 tak berubah.