YOGYAKARTA – Bila Anda pernah berpakansi ke Bali, Anda tentu familier dengan kain kotak hitam putih yang dipasangkan pada suatu pohon, patung, atau benda lainnya. Rupanya kain tersebut memiliki beragam makna dan bukan hanya sekedar hiasan saja. Arti kain kotak hitam putih di Bali berkaitan dengan keseimbangan alam.
Arti Kain Kotak hitam Putih di Bali
Di Bali, kain kotak-kotak berwarna hitam putih disebut dengan kain poleng atau saput poleng.
Kain ini memiliki makna yang sesuai dengan namanya. Saput diartikan sebagai kain yang membalut, dan poleng adalah istilah untuk warna hitam putih yang berselang-seling.
Warna hitam putih yang berselang-seling ini merupakan lambang Rwa Bhineda, yakni konsep mengenai keseimbangan alam. Konsep ini disimbolkan dengan jumlah kedua warna kotak hitam dan putih yang sama banyak.
Rwa Bhineda dapat diartikan sebagai kehidupan yang seimbang. Warna putih bermakna kesadaran dan kebijaksanaan. Sementara warna hitam menggambarkan sifat berlawanan.
Secara filosofis, kain kotak-kotak berwarna hitam dan putih alias Rwa Bhineda seolah-olah ingin memberitahu bahwa di dunia ini ada dua hal yang tidak bisa dipisahkan secara baik-buruk, siang-malam, dan panas-dingin.
Kain poleng yang dipakai oleh pecalang (petugas keamanan desa adat) juga memiliki makna tersendiri, yakni dimana seseorang dipercaya menjadi pengaman dan mampu dengan tegas memilah yang baik dan buruk.
Para pecalang diharapkan dapat bercermin pada saput poleng yang dikenakan, yakni mengetahui adanya Rwa Bhineda. Lebih lanjut, melalui kedewasaan intelektual dan kesigapannya dapat mengendalikan situasi.
Fungsi Kain Kotak Hitam Putih di Bali
Berdasarkan informasi yang dihimpun VOI, kain kotak berwarna hitam putih di Bali atau saput Poleng memiliki beberapa fungsi, di antaranya:
- Penghias patung-patung.
- Sebagai umbul-umbul.
- Sebagai tedung (paying) di pura.
- Penghias sangha-sangah (tempat suci di pekarangan rumah).
- Sebagai pertanda bahwa benda, tempat atau pohon yang dihiasi kain poleng memiliki kekuatan magis yang harus dihormati dan dilindungi.
- Sebagai pengingat untuk menjaga lingkungan.
- Sebagai penghias benda-benda di perkantoran maupun hotel.
- Sebagai atribut di dramatari ataupun pedalangan.
Jenis-Jenis Kain Kotak Hitam Putih di Bali
Setidaknya ada tiga jenis kain poleng atau kain kotak hitam putih yang dikenal di Bali, antara lain:
1. Saput Poleng Rwa Bhineda
Saput Poleng Rwa Bhineda adalah kain kotak-kotak berwarna hitam putih. Dalam budaya Bali, Saput Poleng Rwa Bhineda bermakna keseimbangan antara baik dan buruk yang menjadi intisari ajaran tantrik (tantrayana).
Dengan menjaga keseimbangan antara kebaikan dan keburukan, diharapkan akan tercipta kesejahteraan dalam kehidupan.
2. Saput Poleng Sudhamala
Saput Poleng Sudhamala merupakan kain yang berwarna putih, abu-abu, dan hitam.
Warna hitam dan putih adalah simbol Rwa Bhineda. Sementara warna abu-abu merupakan penyelaras keduanya.
3. Saput Poleng Tridatu
Saput Poleng Tridatu merupakan kain berwarna putih, hitam, dan merah. Kain ini melambangkan ajaran Triguna, yakni satwam, rajah, dan taman.
Warna putih bermakna kesadaran atau kebijaksanaan (satwam). Merah bermakna energi atau gerak (rajah) dan hitam diartikan sebagai penghambat (tamah).
Demikian informasi tentang arti kain kotak hitam putih di Bali. Semoga artikel ini dapat menambah wawasan para pembaca setia VOI.ID.