Melihat Penerapan Protokol COVID-19 di Mal Jakarta Selama PSBB Transisi
JAKARTA - Seluruh mal di Jakarta kembali dibuka sejak kemarin. Fasilitas di dalam mal diatur sedemikian rupa agar seluruh pengunjung menerapkan protokol pencegahan COVID-19.
Kami mencoba mengunjungi mal Kota Kasablanka di Kuningan, Jakarta Selatan hari ini. Protokol sudah mulai diterapkan di akses masuk mal. Masker wajib digunakan selama berada di area mal.
Di lobi, kami diminta memindai papan QR-Code menggunakan fitur di ponsel masing-masing. Kode ini berfungsi untuk mencatat jumlah pengunjung yang masuk. Sebab, di masa PSBB transisi, kapasitas pengunjung dibatasi sebanyak 50 persen.
Setelah melakukan pemindaian, pengunjung diminta memasukkan jumlah orang yang akan masuk ke dalam mal lewat tautan otomatis di fitur QR-Code. Kami juga mendapat unduhan dokumen berupa petunjuk penerapan protokol kesehatan di dalam mal.
Fasilitas pembersih tangan disediakan di lobi. Sebelum masuk, petugas memeriksa suhu tubuh tiap pengunjung. Pengunjung dengan suhu di atas 37,5 derajat celsius tidak diperkenankan untuk memasuki mal.
Ketika masuk, suasana di dalam mal tak begitu ramai. Maklum, hari ini adalah hari kerja. Tampak tanda-tanda pengingat untuk menjaga jarak terpasang di penjuru mal, seperti eskalator dan toilet. Selain itu, fitur tombol lift tanpa sentuhan (contactless button) juga telah ditambahkan.
Hal lain yang diterapkan di Kota Kasablanka adalah penanda jalur satu arah (one way corridor). Sistem ini diberlakukan ketika mal dalam keadaan ramai, untuk mengatur arus pengunjung dan menghindari penumpukan di titik tertentu.
Baca juga:
Di kesempatan yang sama, Menteri Perdagangan Agus Suparmanto dan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan juga memantau kesiapan mal Kota Kasablanka. Agus sempat mengecek kondisi musala yang disediakan di dalam mal. Kata Agus, protokol COVID-19 juga diterapkan di fasilitas beribadah tersebut.
"Tadi saya lihat, protokol di musala nya cukup baik. Ini artinya memberikan kenyamanan dan kemanan bagi konsumen. Perlu adanya kesadaran protokol yang tinggi oleh pengunjung," kata Agus di lokasi, Selasa, 16 Juni.
Menambahkan, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengapresiasi kepatuhan pengelola mal dalam menerapkan protokol kesehatan pada fasilitasnya.
"Saat saya tadi masuk ke mal tempat ini dan harus scan dengan QRCode, transaksi juga serba cashless, touchless, dan harapannya ini memunculkan satu kebiasaan baru," ucap Anies.
Masyarakat, saat ini, memang sedang dipaksa untuk selalu mengingat kewajiban upaya pencegahan virus corona di pusat perbelanjaan. Namun, dari kewajiban ini, justru menimbulkan peluang baru untuk lekat dengan penerapan teknologi.
"Kondisi pandemi ini memaksa kita memanfaatkan semua potensi yang sesungguhnya ada di kita. Mudah-mudahan ke depan kita akan bisa lebih baik," kata dia.
Kami lalu berkeliling ke sejumlah outet di dalam mal. Ada outlet yang menerapkan seluruh protokol seperti pembatasan jumlah pengunjung sebanyak 50 persen dan pemeriksaan suhu tubuh.
Ada juga outlet yang belum menerapkan protokol dengan sempurna. Di salah satu toko pakaian, kami menemukan adanya pembiaran penumpukan pengunjung yang sedang memilih-milih barang.
Jika akses masuk ke dalam mal diwajibkan untuk mengisi kehadiran menggunakan QR-Code, pada akses keluar sedikit dilonggarkan. Banyak pengunjung yang tidak melakukan pemindaian sebagai tanda bahwa mereka telah keluar dari mal. Sehingga, tak ada keakuratan data pengunjung yang telah keluar.