Peneliti Inggris Ungkap Pterosaurus yang Baru Menetas lebih Gesit dan Jago Manuver Dibanding Induknya

JAKARTA - Tukik prasejarah adalah penerbang yang sangat kuat dan cakap, dengan sayap dibentuk ideal untuk bertenaga, sebagai lawan meluncur, terbang, demikian temuan sebuah studi dari universitas Portsmouth dan Bristol, Inggris.

Para peneliti menemukan gaya terbang reptil terbang prasejarah berbeda dengan hewan dewasa, membuat mereka kurang efisien dalam perjalanan jarak jauh. Namun, memungkinkan mereka untuk menjadi penerbang yang lebih gesit, mampu mengubah arah dan kecepatan secara tiba-tiba.

Pterosaurus hidup selama periode trias, jurassic dan cretaceous, yang berasal dari 228 hingga 66 juta tahun yang lalu.

Para peneliti menemukan tulang humerus tukik, yang memiliki lebar sayap hanya 25cm, lebih kuat daripada banyak pterosaurus dewasa, menunjukkan bahwa mereka cukup kuat untuk terbang.

Dalam studi yang diterbitkan jurnal 'Scientific Reports', peneliti memodelkan kemampuan terbang tukik menggunakan pengukuran sayap yang diperoleh sebelumnya dari empat fosil tukik, serta embrio dari dua spesies pterosaurus, pterodaustro guinazui dan sinopterus dongi.

Para peneliti menemukan, sementara tukik memiliki sayap panjang dan sempit yang cocok untuk penerbangan jarak jauh, sayap mereka lebih pendek dan lebih lebar daripada pterosaurus dewasa, dengan area sayap yang lebih besar dibandingkan dengan massa dan ukuran tubuh tukik.

"Meskipun kami telah mengetahui tentang pterosaurus selama lebih dari dua abad, kami hanya memiliki fosil embrio dan tukik mereka sejak 2004," ungkap Dr Mark Witton, dari Universitas Portsmouth, seperti dikutip dari Sky News 22 Juli.

"Kami masih mencoba memahami tahap awal kehidupan hewan-hewan ini. Satu diskusi berpusat di sekitar apakah pterosaurus bisa terbang sebagai tukik atau, seperti sebagian besar burung dan kelelawar, mereka harus tumbuh sedikit sebelum mereka bisa terbang," paparnya.

"Kami menemukan hewan kecil ini, dengan lebar sayap 25 cm dan tubuh yang pas di tangan Anda, adalah penerbang yang sangat kuat dan cakap. Tulang mereka cukup kuat untuk menopang mengepakkan dan lepas landas, dan sayap mereka berbentuk ideal untuk bertenaga, sebagai lawan meluncur, terbang," ungkap Dr Witton.

"Namun, mereka tidak akan terbang persis seperti orang tua mereka hanya karena mereka jauh lebih kecil. Kemampuan terbang sangat dipengaruhi oleh ukuran serta massa, dan tukik pterosaurus, yang ratusan kali lebih kecil dari orang tua mereka, kemungkinan lebih lambat, lebih gesit. selebaran daripada orang dewasa yang luas, tetapi kurang bermanuver," tukasnya.

Sementara, Dr Liz Martin-Silverstone, dari University of Bristol's School of Earth Sciences, mengatakan, "Sangat menarik untuk mengetahui bahwa meskipun sayap mereka mungkin kecil, mereka dibangun dengan cara yang membuat mereka cukup kuat untuk terbang."