Produksi iPhone Terhambat karena Krisis Chip Secara Global
JAKARTA - Kelangkaan chip secara global masih terjadi hingga kini, dan mengakibatkan menurunnya produksi gadget. Tentunya, krisis komponen semikonduktot ini akan memengaruhi semua industri teknologi, tak terkecuali Apple.
"Kami memang memiliki beberapa kekurangan, di mana permintaan begitu besar dan melampaui harapan kami sendiri, sehingga sulit untuk mendapatkan seluruh rangkaian suku cadang dalam waktu yang kami coba dapatkan," ungkap CEO Apple Tim Cook.
Raksasa Silicon Valley, AS itu sebenarnya telah memperingatkan investor akibat dari kekurangan chip global ini, di mana produk seperti Mac, iPad, iPhone dan perangkat terlaris lainnya akan tertunda penjualannya.
Cook mengaku krisis semikonduktor semula menyerang Mac dan iPad, kini mulai meluas ke iPhone. Semikonduktor yang terdampak merupakan chip lama, namun, masih dibutuhkan untuk suku cadang pendukung iPhone.
Ditambahkan Cook, kekurangan chip pada kuartal ketiga diprediksi juga akan memburuk di kuartal empat. Kekurangan ini tidak sebanding dengan permintaan yang besar. Laporan baru menyebutkan kemungkinan kekurangan produksi semikonduktor dapat bertahan hingga 2022.
Pada kuartal sebelumnya, Cook menjelaskan kekurangan pasokan chip bisa berdampak pada penjualan sekitar 3 hingga 4 miliar dolar AS. Dampak krisis terhadap pendapatan total Apple pada kuartal ketiga, lebih rendah dari prediksi mereka.
Baca juga:
Penjualan dan keuntungan Apple pada kuartal ketiga pun melampaui prediksi analis, karena iPhone premium versi 5G laris dan banyak konsumen yang mendaftar layanan berlangganan.
Menurut data dari Refinitif, penjualan iPhone mencapai 81,43 miliar dolar AS, melebihi ekspektasi analis sebesar 73,30 miliar dolar AS. Sedangkan, keuntungan perusahaan 21,74 miliar dolar, atau 1,3 dolar per saham, di atas perkiraan 1,01 dolar per saham.