Perdana Menteri Mishustin Kunjungi Pulau Sengketa, Jepang dan Rusia Saling Balas Panggil Duta Besar

JAKARTA - Perdana Menteri Rusia Mikhail Mishustin pulau sensitif yang disengketakan Rusia dengan Jepang di lepas pantai Hokaido, untuk pertama kalinya setelah amandeman konstitusi Rusia beberapa waktu lalu melarang negara menyerahkan wilayahnya, Senin 26 Juli.

Kunjungan ke Pulau Etorofu versi Jepang atau Iturup versi Rusia ini menandai kunjungan setingkat perdana menteri, setelah terakhir kunjungan serupa dilakukan oleh PM Dimitry Medvedev pada Agustus 2019 lalu.

Jepang bereaksi keras atas kunjungan ini. Wakil Menteri Luar Negeri Jepang Takeo Mori mengajukan protes resmi terhadap Duta Besar Rusia untuk Jepang Mikhail Galuzin, ungkap seorang pejabat kementerian, mengutip Kyodo News Senin 26 Juli.

Sebelumnya, Kepala Sekretaris Kabinet Katsunobu Kato mengatakan, perjalanan Mishustin bertentangan dengan posisi konsisten Jepang di Northern Territories dan sangat disesalkan.

Mishustin, tokoh paling kuat kedua di Rusia setelah Presiden Vladimir Putin, memeriksa sebuah rumah sakit di pulau itu, sebagai bagian dari perjalanan empat hari ke Timur Jauh Rusia dan Siberia, menurut pemerintah Rusia.

Dia kemudian menuju ke kompleks pemrosesan makanan laut di pulau itu, menurut laporan setempat. Sebelum perjalanannya, Tokyo telah meminta Perdana Menteri Moskow untuk tidak mengunjungi pulau itu, kata sumber-sumber pemerintah Jepang.

Pulau-pulau yang disengketakan yang dikenal sebagai Wilayah Utara di Jepang dan Kuril Selatan di Rusia, direbut oleh Uni Soviet setelah Jepang menyerah dalam Perang Dunia II pada tahun 1945. Tokyo telah lama berupaya mengembalikan pulau-pulau itu, yang juga mencakup Kunashiri, Shikotan dan Rantai pulau Habomai.

Presiden Putin pada Hari Jumat pekan lalu menginstruksikan Mishustin untuk memberikan 'perhatian khusus' ke pulau-pulau itu, mengatakan perdana menteri datang dengan 'usulan yang bagus' mengenai kegiatan ekonomi bersama di pulau-pulau yang ingin diimplementasikan oleh kedua negara.

Peta wilayah kepulauan yang disengketakan Rusia dengan Jepang. (Wikimedia Commons/DEMIS World Map Server)

Kedua negara telah sepakat untuk melaksanakan proyek-proyek bersama di pulau-pulau di bidang-bidang seperti budidaya, tenaga angin dan pengurangan limbah sebagai latihan membangun kepercayaan.

Terpisah, Rusia menolak apa yang dikatakannya sebagai protes diplomatik Jepang yang bermusuhan, setelah kunjungan perdana menteri Rusia ke rantai pulau yang disengketakan pada hari Senin, dengan mengatakan dia bisa pergi ke mana pun di wilayah Rusia yang dia inginkan.

Mishustin dikutip oleh kantor berita Rusia mengatakan selama kunjungan, Moskow berencana untuk mendirikan zona ekonomi khusus tanpa bea cukai dan pengurangan pajak di rantai pulau.

Seiring dengan pemanggilan Duta Besar Rusia di Tokyo. Moskow pun memanggil Duta Besar Jepang di Negeri Beruang Merah, untuk memprotes perilaku Tokyo.

"Wakil Menteri Luar Negeri Rusia Igor Morgulov menyampaikan protes keras kepada pihak Jepang, sehubungan dengan langkah-langkah permusuhan yang diambil oleh pejabat Tokyo dalam beberapa hari terakhir," sebut kementerian itu dalam sebuah pernyataan, mengutip Reuters.

Kremlin mengatakan, pihaknya menghargai dan ingin meningkatkan hubungan dengan Tokyo tetapi tidak melihat ada yang salah dengan perjalanan Mishustin.

"Mengenai perjalanan perdana menteri ke pulau Iturup, dia mengunjungi provinsi-provinsi Rusia yang menurutnya cocok," tutur juru bicara Presiden Vladimir Putin Dmitry Peskov kepada wartawan. Peskov menambahkan, Moskow akan terus bekerja dengan Tokyo untuk menyetujui perjanjian damai.