Astronom Amatir Temukan Bulan Baru di Planet Jupiter
JAKARTA - Seorang astronom amatir bermata tajam, Kai Ly menemukan bulan yang sebelumnya tidak dikenal di sekitar Jupiter setelah meneliti gambar teleskop tua, yang pertama. Ini mewakili evolusi yang menarik dalam astronomi.
Mengutip Forbes, Kamis 22 Juli, menemukan bulan itu saat ia menelusuri data tahun 2003 dari Teleskop Canada-Prancis-Hawaii. Arsip tersebut merupakan harta karun yang kaya akan informasi karena sebelumnya, penyelidik David Jewitt dan Scott Sheppard yang berasal dari Universitas Hawaii menggunakannya untuk mengungkap 23 Bulan baru di Jupiter.
“Saya bangga untuk mengatakan bahwa ini adalah planet bulan pertama yang ditemukan oleh seorang astronom amatir,” ungkap Ly dalam sebuah pesan di Minor Planet Mailing List, yang dibagikan kepada anggota komunitas.
Jupiter mungkin memiliki lusinan atau bahkan ratusan bulan yang belum ditemukan. Planet besar ini menawarkan medan gravitasi substansial yang memungkinkannya menangkap puing-puing ruang angkasa ke dalam orbitnya. Jupiter saat ini menampung setidaknya 79 Bulan dan jumlahnya terus bertambah.
Baca juga:
- Tak Ada Privasi Lagi Saat Spyware Pegasus Jadi Tren di Dunia Maya
- Asteroid Tiga Kali Ukuran Taj Mahal Bakal Dekati Bumi 24 Juli, Berbahaya?
- Pendiri Wikipedia Akui Situsnya Kini Tak Lagi Bisa Dipercaya, Ada Kepentingan Pribadi
- Ini 3 Aplikasi Edit Layout Foto Terbaik, Bikin Feed Instagram Jadi Lebih Menarik
Pada kumpulan data dari tahun 2003 itu, Ly memberikan perhatian khusus pada citra yang dikumpulkan pada bulan Februari tahun itu, ketika bulan tampak paling terang. Ini disebabkan oleh fenomena yang dikenal sebagai oposisi, ketika Matahari dan planet tertentu muncul di bagian yang berlawanan dari langit Bumi.
Planet asal kita berada di tengah garis antara Matahari dan Jupiter pada Februari 2003, memungkinkan para astronom di Bumi untuk melihat dengan jelas sistem Jupiter yang diterangi oleh bintang.
Selain itu, Ly juga menggunakan pengamatan dari teleskop lain yang disebut Subaru untuk menetapkan busur 22 hari objek, yang menunjukkan calon Bulan kemungkinan terikat pada gravitasi Jupiter. Garis dasar ini memungkinkan mereka untuk menemukan dan mengonfirmasi keberadaan Bulan dengan kumpulan data lain juga.
Dalam artikel Space and Telescope, Ly menggambarkan penemuan menarik itu sebagai, "hobi musim panas sebelum saya kembali ke sekolah." Batuan itu saat ini diberi nama EJc0061, tetapi belum memiliki nama resmi.
Meski bulan tersebut belum dikonfirmasi keberadaannya secara resmi, tetapi Ly menyerahkan temuan mereka untuk dikonfirmasi ke Minor Planet Electronic Circular, buletin International Astronomical Union yang menerbitkan penemuan semacam itu. Temuan Bulan itu juga merupakan tambahan terbaru dalam katalog grup satelit Jovian Carme.