Dapatkah Astronaut Menyalurkan Hasrat Seksualnya di Luar Angkasa?

JAKARTA - Roket SpaceX punya Elon Musk baru saja mencetak sejarah dengan mengirim pesawat ruang angkasa dari perusahaan swasta pertama yang mendarat di Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS). Hal ini membuka pintu di masa depan, di mana warga sipil juga bisa menjelajahi luar angkasa. 

Ketika hendak pergi meninggalkan bumi, pastinya kita harus siap meninggalkan hal-hal duniawi. Kita mungkin tak begitu masalah dengan meninggalkan ponsel atau makanan kesukaan ala bumi. Tapi, pertanyaannya, bisakah kita meninggalkan keinginan dasar seperti seks?

Ada yang bilang, ruang angkasa bukan lingkungan yang kondusif untuk melakukan intercourse (senggama). Direktur Pusat Etika Universitas Emory Cum yang juga pakar bioetika senior di NASA, Paul Root Wolpe, menjelaskan ada kesulitan gerak untuk melakukan hal tersebut.

"Banyak yang berpikir bahwa ketika melakukan seks ketika kehilangan gravitasi orang bisa bergerak dengan cara yang tidak biasa," kata Wolpe, dikutip VICE. Hal itu justru sebaliknya. "Bercinta dalam gaya berat mikro sebenarnya lebih sulit karena anda harus selalu berpegangan satu sama lain," ucapnya.

Namun, menurut Wolpe, di situlah keseruannya. Hal itu memberikan sensasi baru. "Itu mungkin jauh lebih menantang dan lebih sedikit memuaskan daripada yang dipikirkan kebanyakan orang," tukasnya.

Masalahnya bukan cuma karena kesulitan bergerak satu sama lain, tapi para ilmuwan dan NASA juga selalu skeptis tentang dampak psikologis hubungan seksual terhadap misi luar angkasa khusus. Hal itu terlihat dari pihak NASA dan ISS acap kali menghindari pertanyaan yang menyinggung soal seks di luar angkasa. 

Padahal salah satu penasihat NASA sekaligus pakar seks dan kesehatan gender, Marjorie Jenkins dalam tulisannya berjudul Effects of Sex and Gender on Adaptations to Space: Reproductive Health menjelaskan bahwa ejakulasi sangat penting bagi pria untuk menghindari risiko bakteri menumpuk di prostat mereka yang kemudian dapat menyebabkan infeksi.

Selain itu menurut sebuah penelitian menyimpulkan bahwa masturbasi adalah cara yang bagus untuk menghilangkan stres dan kecemasan. 

Bisakah masturbasi?

Mengingat dalam misi luar angkasa yang pastinya penuh tekanan, sehingga seorang astronaut dirasa perlu untuk sebuah pelarian. Andai berhubungan seks antara dua orang tidak bisa, lalu apakah masturbasi saja bisa? 

Untuk yang satu ini tampaknya masih memungkinkan untuk dilakukan. Seorang pensiunan kosmonaut Soviet, Valeri Polyakov menulis dalam buku hariannya yang dikutip The Guardian bahwa ia beberapa kali mendapat kiriman film "biru" yang disinyalir bagus untuk membantu memulihkan gairah. "Tidak ada yang perlu malu," tulisnya. 

Polyakov juga mengaku bahwa atasannya mendorongnya untuk membawa boneka seks tiup sebagai pendukung kehidupan dirinya selama 14 bulan sendirian di stasiun luar angkasa. Namun ia mengatakan bahwa ia sangat menentang hal itu. Menurutnya orang yang menggunakan alat semacam itu sangat mungkin bisa kecanduan, bahkan ketika ia sudah kembali ke bumi.

 

Sementara itu, astronaut lain bernama Aleksandr Laveykin, dalam buku Packing for Mars yang ditulis Mary Roach menceritakan pengalaman bagaimana menyalurkan kebutuhan biologisnya tersebut. Laveykin bilang hal itu merupakan hal yang wajar. 

"Teman-teman saya bertanya kepada saya, 'Bagaimana Anda bercinta di luar angkasa?' Saya jawab, 'Dengan tangan!” kata Laveykin. Ia juga menyiratkan bahwa ia kadang-kadang juga mengalami mimpi basah.