Reruntuhan Toilet Umum 'Canggih' Ditemukan di Istana Dinasti Joseon
JAKARTA - Sisa-sisa toilet umum dengan fasilitas pemurnian canggih, yang diperkirakan dibangun sekitar 150 tahun lalu, ditemukan di istana peninggal Dinasti Joseon (1392-1910) di Seoul, sebut sebuah Badan Pemerintah Korea Selatan, Kamis 8 Juli.
Reruntuhan toilet, yang berbentuk lubang batu persegi panjang berukuran panjang 10,4 meter, lebar 1,4 meter tinggi 1,8 meter, ditemukan di Istana Gyeongbok di jantung ibu kota, menurut Ganghwa National Research Institute of Cultural Heritage.
Penemuan ini terletak di daerah selatan kediaman putra mahkota, yang disebut Donggung, Istana Gyeongbok, istana kerajaan Joseon pertama dan terbesar, kata badan tersebut.
Untuk diketahui, ini adalah pertama kalinya sisa-sisa toilet ditemukan di dalam istana peninggalan Dinasti Joseon di Korea Selatan.
Lembaga tersebut berasumsi, toilet umum dibangun pada tahun 1868 dan digunakan oleh sekitar 150 pejabat rendahan, wanita istana dan tentara yang menjaga istana selama sekitar 20 tahun.
Dijelaskan bahwa beberapa dokumen Joseon dan peta istana, serta penemuan telur parasit dan mentimun, terong dan biji perilla dari tanah, menunjukkan sisa-sisa bangunan itu adalah toilet.
Lembaga tersebut mencatat, jejak fasilitas pemurnian yang mirip dengan tangki septik modern ditemukan di reruntuhan. Memiliki lantai dan dinding yang dibangun dengan batu untuk mencegah bocor keluar.
Sayangnya, Ganghwa National Research Institute of Cultural Heritage mengatakan gagal menemukan sisa-sisa air yang masuk ke toilet, karena kerusakan di pintu masuk.
Baca juga:
- Siapa Alan Turing, Gay Pemecah Kode Enigma Nazi di Uang 50 Poundsterling Baru
- Akali Aturan Pandemi untuk Liburan di Eropa, Konglomerat Rusia Pilih Jet Pribadi
- Deretan Museum dan Galeri Ini Bisa Anda Kunjungi Usai Pandemi COVID-19
- Asa ESA Terbangkan Astronot Difabel dan Dua Stasiun Luar Angkasa di Bulan
"Sebuah toilet istana besar dengan fasilitas pemurnian belum pernah terjadi sebelumnya 150 tahun yang lalu. Ini berarti bahwa teknologi unik dan unggul sudah diterapkan negara kita," kata seorang pejabat institut.