Hilang Kontak, Pesawat Maskapai Penerbangan Rusia Diduga Jatuh ke Laut di Kamchatka
JAKARTA - Sebuah pesawat turboprop bermesin ganda Antonov An-26 milik Kamchatka Aviation Enterprise yang hilang kontak diduga jatuh ke laut di lepas pantai timur jauh, Semenanjung Kamchatka, Rusia, Selasa 6 Juli waktu setempat.
Pesawat tersebut sedang dalam perjalanan dari ibukota regional Petropavlovsk-Kamchatsky ke Palama, desa di Kamchatka utara, saat hilang kontak dengan menara pengawas penerbangan, sebut Kementerian Darurat Rusia seperti dikutip Reuters dari Kantor Berita RIA.
Beberapa kapal sedang dalam perjalanan ke lokasi kecelakaan, kata RIA mengutip layanan darurat. Total ada 22 penumpang dan enam awak di dalam pesawat nahas tersebut.
TASS menyebut salah satu korban dalam penerbangan tersebut adalah Walikota Palama Olga Mokhireva termasuk di antara penumpang pesawat yang mengalami kecelakaan ini.
Sementara, cuaca di kawasan tersebut berada dalam kondisi berawan pada saat peristiwa kecelakaan terjadi, sebut Kantor Berita Interfax, mengutip pusat meteorologi setempat.
Sebelumnya, sebuah pesawat Antonov An-26 telah menghilang dari radar di wilayah Kamchatka Rusia, kata juru bicara cabang regional utama Kementerian Darurat Rusia kepada TASS.
"Sebuah pesawat An-26 telah menghilang dari radar. Kami mencoba mencari tahu apa yang terjadi," kata juru bicara tersebut.
Badan-badan darurat telah menentukan kemungkinan lokasi jatuhnya pesawat Antonov An-26 yang hilang di Wilayah Kamchatka Rusia, sebut sebuah sumber darurat.
"Daerahnya sudah ditentukan sekitar 15-25 kilometer dari bandara, di sepanjang garis pantai. Pencarian juga sedang dilakukan di laut. Data objektif menunjukkan bahwa pesawat itu jatuh ke laut," tambah sumber itu.
Baca juga:
- Menlu Rusia Tegaskan Dukungan Terhadap ASEAN untuk Selesaikan Krisis di Myanmar
- Indonesia Bakal Bangun Kerja Sama Keamanan Siber hingga Produksi Vaksin dengan Rusia
- HUT ke-245 AS, Seribu Warga Nikmati Hamburger, Semangka hingga Bir di Gedung Putih
- COVID-19, PM New South Wales Tentukan Nasib Sydney 24 Jam ke Depan
Diketahui, pesawat tersebut telah beroperasi sejak 20 Oktober 1982, dengan sertifikat laik terbang akan habis masa berlakunya pada 30 Agustus 2021.