Tim Dokter yang Dipimpin Dua Profesor Sukses Mengoperasi Paus Fransiskus
JAKARTA - Pemimpin Umat Katolik dunia Paus Fransiskus sukes menjalani operasi usus besar yang telah dijadwalkan sebelumnya, Minggu 4 Juli malam waktu setempat, setelah meninggalkan Casa Santa Marta pada sore harinya.
"Tiba sore hari di Rumah Sakit A. Gemelli, Roma, Italia, Bapak Suci menjalani operasi pada malam hari untuk stenosis divertikular usus besar," terang Direktur Kantor Pers Takhta Suci Vatikan Matteo Bruni, seperti mengutip Vatican News Senin 5 Juli.
"Bapak Suci merespon dengan baik operasi yang dilakukan dengan anestesi umum dan dilakukan oleh Prof. Sergio Alfieri, dibantu oleh Prof. Luigi Sofo, Dr. Antonio Tortorelli dan Dr. Roberta Megnhi," ungkapnya mengenai proses operasi yang dijalani Paus Fransiskus.
"Pembiusan dilakukan oleh Prof. Massimo Antonelli, Prof. Liliana Sollazzi, Dr. Roberto De Cicco, dan Dr. Maurizio Soave. Turut hadir di ruang operasi adalah Prof. Giovanni Battista Doglietto dan Prof. Roberto Bernabei," tambah Bruni.
Sementara itu mengutip Reuters, Paus Fransiskus tampak dalam keadaan sehat beberapa jam sebelumnya, ketika dia berbicara kepada ribuan orang di Lapangan Santo Petrus untuk berkat Hari Minggu, serta mengumumkan rencana perjalanan ke Slovakia dan Budapest di Bulan September.
Paus Fransiskus menderita gejala stenosis divertikular usus besar, suatu kondisi di mana kantong seperti kantung menonjol dari lapisan otot usus besar, membuatnya menjadi sempit. Selain menyebabkan rasa sakit, kondisi tersebut dapat menyebabkan kembung, peradangan dan kesulitan buang air besar.
Baca juga:
- Konflik Israel-Palestina Tewaskan 58 Anak, Paus Fransiskus: Mengerikan dan Tidak Dapat Diterima
- Desainer Mobil James Bond Siapkan Mobil Ramah Lingkungan untuk Paus Fransiskus
- Paus Fransiskus Serukan Rezim Militer Myanmar Izinkan Bantuan Internasional
- Pertegas Hukum Gereja Katolik, Paus Fransiskus Umumkan Revisi Pertama Sejak 1983
Selain itu, Paus Fransiskus kadang-kadang sesak nafas karena bagian dari salah satu paru-parunya diangkat setelah sakit ketika dia masih muda di negara asalnya, Argentina. Dia juga menderita linu panggul, yang menyebabkan rasa sakit yang menjalar dari punggung bawah sepanjang saraf linu panggul ke kaki.