Mobilitas Sebelum Mudik Dilarang dan Kombinasi Lain Jadi Penyebab Kasus Baru COVID-19 Menggila
JAKARTA - Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Langsung Kementerian Kesehatan Siti Nadia Tarmizi mengatakan penambahan kasus secara signifikan belakangan ini disebabkan karena adanya peningkatan mobilitas menjelang Hari Raya Idulfitri 1442 Hijriah.
"Kenaikan kasus pasca momen Lebaran ini dikarenakan peningkatan mobilitas pada saat sebelum pengetatan mudik, pelarangan mudik, bahkan sesudahnya," kata Nadia dalam konferensi pers yang ditayangkan di YouTube Kementerian Kesehatan, Kamis, 24 Juni.
Selain itu, peningkatan kasus juga terjadi karena melonggarnya penerapan protokol kesehatan mulai dari memakai masker, menjaga jarak, dan mencuci tangan atau 3M.
Dengan kombinasi tersebut, ditambah masuknya varian baru ke Tanah Air yang lebih mudah menular maka penularan COVID-19 di tengah masyarakat menjadi semakin masif.
"Kita ketahui juga dengan dua kondisi yang ada ditambah dengan varian baru ini semakin mempercepat laju penularan yang ada," tegas Nadia.
Berkaca dari kondisi tersebut, Kemenkes kemudian mengimbau masyarakat untuk terus menjaga protokol kesehatan, mengurangi mobilitas, menghindari keramaian, serta tak ragu untuk melaksanakan vaksinasi COVID-19.
Nadia juga mengimbau, agar masyarakat rajin melakukan testing sedini mungkin. Caranya, bila merasa memiliki gejala COVID-19 segera memeriksakan diri supaya virus tidak menyebar semakin luas.
"Semakin dini kita mengetahui gejala ataupun sakit kita, maka kita bisa mengobati dan tentunya bisa mengurangi beban teman-teman di rumah sakit. Karena setiap penyakit yang secara dini kita temukan pasti akan mengurangi tingkat keparahannya," ujarnya.
Baca juga:
- Update COVID-19 Per 24 Juni: Makin Mengerikan, Kasus Baru Hari Ini Masuk Rekor karena Capai 20.574
- Puluhan Pegawainya Terpapar COVID-19, KPK Batasi Pegawainya Bekerja di Kantor
- Pedoman UU ITE Ditandatangani, Pemerintah Bakal Buat Buku Saku
- Ketika Baliho Puan di Media Sosial dengan Tagline "Indonesia Hebat!" Ramai Diperbincangkan
Diberitakan sebelumnya, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) merilis tambahan kasus positif COVID-19 terbaru per hari ini. Sebanyak 136.896 spesimen diperiksa hari ini. Hasilnya, ada 20.574 kasus positif COVID-19 baru.
Kasus baru pada hari ini merupakan angka tertinggi selama pandemi. Sebelumnya, kasus COVID-19 harian terbanyak terjadi pada 23 Juni dengan 15.308 kasus.
"Total akumulasi kasus positif sejak COVID-19 ditemukan di Indonesia mencapai 2.053.995 orang dan kasus aktif 171.542 kasus," demikian dikutip dari data Kemenkes, Kamis, 24 Juni.
Kasus sembuh pada hari ini bertambah 9.201 kasus, sehingga totalnya ada 1.826.504 orang sembuh. Kemudian, kasus konfirmasi positif yang meninggal bertambah 355 orang dan totalnya 55.949 orang.
Provinsi dengan kasus baru terbanyak berada di DKI Jakarta dengan 7.505 kasus dan total 494.462 kasus. Disusul oleh Jawa Tengah yang miliki 4.384 kasus baru dengan total 239.818 kasus. Jawa Barat miliki 3.053 kasus baru dan total 356.682 kasus. Lalu, Jawa Timur miliki 945 kasus baru dan total 166.831 kasus.