Bagikan:

JAKARTA - Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tular Vektor dan Zoonotik Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Siti Nadia Tarmizi menyebut, saat ini telah ada kasus varian baru COVID-19 yang ditularkan dari transmisi lokal.

Transmisi lokal COVID-19 ini berjenis B117. B117 adalah mutasi virus asal Inggris yang sudah meluas ke sejumlah negara. Awalnya, B117 masuk ke Indonesia dibawa oleh pekerja migran Indonsia (PMI) yang pulang.

"Tapi saat ini B117 ada yang bukan dari spesimen milik PMI. Kita menduga sudah terjadi transmisi lokal, seperti di Kabupaten Karawang, Sumatera Selatan, Sumatera Utara, dan Kalimantan Selatan," kata Nadia dalam konferensi pers virtual, Selasa, 4 Mei.

Diketahui, mutasi virus ini lebih cepat menular dari virus corona jenis pertama. Nadia mengkhawatirkan kasus COVID-19 di Indonesia akan melonjak karena muncul transmisi lokal.

"Tentunya kita semua agar dapat mencegah virus ini dapat bertansmisi secara lebih luas. Kita harus bisa belajar dari negara lain agar tidak terjadi lonjakan kasus seperti negara lain," ujar dia.

Terlebih, sebentar lagi masyarakat akan merayakan Hari Raya Idulfitri. Pemerintah memperikirakan sudaah banyak warga yang memaksakan mudik meskipun telah dilarang.

Padahal, mobilitas pergerakan orang yang tinggi menjadi salah satu faktor di berbagai negara seperti India dan negara di Eropa mengalami lonjakan kasus COVID-19.

"Mobilitas yang tinggi akan meningkatkan laju penualaran yang juga akan memperbesar peluang varian baru untuk bertransmisi secara lokal yang pada akhirnya mungkin sulit kita kendalian bersama," ujar Nadia.

"Jangan sampai mudik sudah dilarang tanggal 6 tapi maka masyarakat berbondong-bondong mudik sebelum tanggal 6. Ini akan meningkatkan risko kita terhadap keterpaparan terhadap infeksi COVID-19," tambahnya.

Sebagai informasi, pemerintah telah memeriksa 1.228 spesimen lewat whole genome sequencing untuk mendeteksi mutasi virus yang ada pada suatu kasus. Hasilnya, telah ada 16 kasus mutasi virus di Indonesia.

Sebanyak 12 kasus merupakan varian B117, 2 kasus B1617, dan 1 kasus B1351. Sebanyak 10 kasus dibawa oleh pelaku perjalanan dari luar negeri dan 4 kasus B117 merupakan transmisi lokal.

Saat ini, semua kasus B117 dan 1 kasus B1617 telah dinyatakan sembuh. Lalu, ada 1 kasus B1617 yang masih menjalani perawatan di rumah sakit, dan 1 kasus B1351 meninggal dunia pada 16 Februari lalu.

Keganasan virus B117 dapat dilihat di India. Laporan Reuters, Selasa, 4 Mei, lonjakan kasus infeksi COVID-19 di India telah melewati angka 20 juta kasus, 20.282.833 kasus, nomor dua di dunia setelah Amerika Serikat.

Gelombang infeksi kedua yang mematikan di India, lonjakan infeksi virus COVID terbesar di dunia, membutuhkan waktu lebih dari empat bulan untuk menambahkan 10 juta kasus, dibandingkan lebih dari 10 bulan untuk 10 juta kasus pertama.