Tempat Tidur COVID-19 Hampir Kolaps, Anies Baswedan Tambah 34 RS Rujukan
JAKARTA - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengaku kapasitas tempat tidur isolasi maupun ICU di rumah sakit rujukan COVID-19 semakin menipis, bahkan hampir kolaps.
Kapasitas tempat tidur atau bed occupation ratio (BOR) isolasi pasien COVID-19 saat ini mencapai 90 persen. Sementara, BOR ICU khusus COVID-19 mencapai 81 persen. Padahal, Pemprov DKI baru-baru ini sudah menambah jumlah mencapai total 10 ribu tempat tidur.
"Ini mengirimkan pesan kepada kita semua bahwa kita menambah tempat tidur, menambah kapasitas rumah sakit, tapi lonjakannya terlalu cepat," kata Anies di Balai Kota DKI, Jakarta Pusat, Selasa, 22 Juni.
Baca juga:
- Pantun Ketua DPRD untuk Anies di HUT Jakarta: Boleh Saja Punya Cita-cita, Tapi Selesaikan Dulu Masalah Jakarta
- Kasus COVID-19 Masih Tinggi, Yuk Rayakan Ultah Jakarta Secara Virtual
- COVID-19 Menggila di Tengah HUT Kota Jakarta, Anies: Kita Diuji dengan Pandemi
- Kepala BKN Bakal Datangi Kantor Komnas HAM, Berikan Keterangan Terkait TWK Pegawai KPK
Karenanya, Anies mengaku pihaknya sudah menambah 34 rumah sakit rujukan COVID-19 sejak tanggal 17 Juni. Saat ini, total rumah sakit rujukan sebanyak 140. Totalnya, ada 8.524 tempat tidur isolasi dan 1.186 ruang ICU.
"Kalau saja minggu lalu tidak ditingkatkan kapasitasnya sudah tembus 100 persen. Sekarang ada ruang untuk penambahan RS (rujukan)," ujar dia.
Lebih lanjut, Anies meminta masyarakat untuk tidak menempatkan masalah COVID-19 sebagai angka statistik saja. Pandemi tak bisa berkutat pada banyak atau tidaknya kasus.
Ia membayangkan bagaimana perasaan keluarga yang khawatir saat anggotanya terpapar COVID-19, serta pasien yang perlu perawatan intensif karena terpapar.
"Ini adalah saudara kita, ini adalah warga kita. Setiap 1 angka disebut itu adalah 1 nyawa, itu anak, itu adalah ayah, ibu, kakak, adik kita semua," tuturnya.