Donald Trump Bakal Buka Kembali Aktivitas 'Ada atau Tidak Ada Vaksin' COVID-19
JAKARTA - Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengatakan, ia akan membuka kembali semua kegiatan di Negeri Paman Sam. Trump juga menegaskan, AS akan kembali berkegiatan seperti semula dalam keadaan ada atau tidak ada vaksin COVID-19.
Trump menjelaskan, bahkan tanpa vaksin, warga AS harus mulai kembali ke kehidupan mereka seperti biasa. Hal tersebut ia sampaikan setelah memberikan keterangan terkait proyek vaksin yang diberi nama 'Operation Warp Speed', menyamakannya dengan upaya Perang Dunia II untuk menghasilkan senjata nuklir pertama di dunia. Namun banyak ahli meragukan bahwa vaksin COVID-19 dapat dikembangkan dalam satu tahun.
"Saya tidak ingin orang berpikir ini semua tergantung pada vaksin. Vaksin atau tanpa vaksin, kita kembali. Dan kita sedang memulai prosesnya," ujar Trump, dilansir dari BBC, Minggu 17 Mei.
"Dalam banyak kasus, banyak orang yang tidak memiliki vaksin dan virus atau flu datang dan Anda berjuang melewatinya. Banyak hal yang mendapatkan vaksin dan virus itu pergi. Saya pikir sekolah juga harus kembali dibuka pada musim gugur," tambah Trump.
Baca juga:
Apa Itu Operation Warp Speed?
Berbicara di sebuah konferensi pers Gedung Putih pada Jumat 15 Mei, Trump mengatakan proyek vaksin akan dimulai dengan 14 kandidat vaksin dalam studi yang menjanjikan untuk mempercepat penelitian dan persetujuan.
"Hal tersebut menunjukkan bahwa proyek itu besar dan berarti cepat. Sebuah upaya ilmiah, industri, dan logistik besar-besaran tidak seperti apa pun yang telah dilihat negara kami sejak Proyek Manhattan," jelas Trump.
Trump menunjuk seorang jenderal Angkatan Darat dan mantan eksekutif kesehatan untuk memimpin operasi tersebut. Kemitraan antara pemerintah dan sektor swasta untuk menemukan dan mendistribusikan vaksin juga dilakukan.
Moncef Slaoui, yang sebelumnya memimpin divisi vaksin di raksasa farmasi GlaxoSmithKline, mengatakan dirinya yakin bahwa beberapa ratus juta dosis vaksin akan diberikan pada akhir 2020. Slaoui akan memimpin misi pembuatan vaksin tersebut.
Dia mengakui dalam wawancara sebelumnya dengan New York Times, rencana itu terlalu ambisius. Tetapi dia juga menambahkan tidak akan melakukan sesuatu kecuali target itu dirasa bisa dicapai.
Banyak ahli mengatakan vaksin adalah satu-satunya hal yang akan memberi warga AS kepercayaan diri sepenuhnya untuk membuka kembali perekonomian tanpa adanya pengujian yang meluas.
Dalam beberapa pekan terakhir, Gedung Putih mengumumkan upaya lebih lanjut dan telah meningkatkan pengujian hingga hampir 10 juta orang pada 15 Mei, menurut data dari Our World in Data. Selain inisiatif Gedung Putih yang baru, Departemen Makanan dan Obat-obatan juga mengevaluasi kandidat untuk uji coba vaksin pada manusia.