AS Kembalikan Puluhan Barang Antik Curian Milik Kamboja dan China
JAKARTA - Otoritas Amerika Serikat (AS) kembali memulangkan sejumlah barang antik curian kepada negara pemilik yang sah. Kali ini, koleksi barang antik bersejarah yang dikembalikan adalah milik Kamboja.
Melansir Reuters Jumat 11 Juni, total ada 27 barang antik Kamboja yang dikembalikan, termasuk patung-patung Hindu dan Budha yang diselundupkan dan butuh waktu penyelidikan bertahun-tahun oleh penyelidik New York.
Dengan nilai sekitar 3,8 juta dolar AS, barang-barang tersebut termasuk beberapa patung Budha, Hindu dan Angkor, seperti Budha perunggu yang bermeditasi di Naga, patung Siwa dan patung batu pasir Budha Prajnaparamita.
"Pemulangan 27 peninggalan yang menakjubkan ini kepada rakyat Kamboja, mengembalikan hubungan penting antara era Angkor klasik negara itu dan kebiasaan serta kepercayaan modernnya yang, terlalu lama, terganggu oleh keserakahan pedagang barang antik curian," Jaksa Distrik Manhattan Cy Vance Jr. mengatakan dalam sebuah pernyataan.
Sementara itu, Menteri Kebudayaan dan Seni Rupa Kamboja Phoeurng Sackona mengatakan, barang antik itu adalah jiwa yang hilang dari nenek moyang negaranya.
"Kamboja dengan tulus berterima kasih dan memuji Kantor Kejaksaan Distrik Manhattan, HSI dan semua otoritas terkait, serta individu dan lembaga swasta lainnya, termasuk mitra museum, yang telah memberikan dukungan untuk pencapaian penting ini. Termasuk pengangkutan patung-patung berharga ini kembali ke Kamboja untuk kepentingan rakyat Kamboja dan dunia," tuturnya.
Terpisah, melansir situs Kantor Jaksa Distrik Manhattan, sebanyak 12 barang antik dikembalikan ke China dengan dihadiri oleh Konsul Jenderal China di New York Huang Ping dan Agen Kasus Utama Investigasi Keamanan Dalam Negeri AS (HSI) John Paul Labbat pada 8 Juni lalu.
"Barang-barang ini mencerminkan agama yang dianut oleh orang-orang di bagian barat daya China, serta prestasi budaya dan seni mereka. Saya ingin berterima kasih kepada Unit Perdagangan Barang Antik dan Investigasi Keamanan Dalam Negeri Kantor Kejaksaan Distrik Manhattan karena membantu mengambil harta berharga ini dan mengembalikannya ke Tiongkok," ucap Konsul Huang Ping
Barang-barang Kamboja dan China termasuk di antara 390 yang dikembalikan ke 10 negara setelah penyelidikan oleh Unit Perdagangan Barang Antik Manhattan dan Investigasi Keamanan Dalam Negeri dengan nilai total mencapai lebih dari 175 juta dolar AS.
Barang-barang ini diamankan dari hasil penyelidikan terhadap dua orang berinisal SK dan NW. Khusus untuk SK, berdasarkan penyelidikan tahun 2011 hingga 2020 diketahui telah memperdagangkan lebih dari 2.500 barang antik dengan nilai mencapai lebih dari 143 juta dolar AS.
Baca juga:
- Sempat Dicuri dan Dilarikan ke Amerika Serikat, Dua Artefak Bersejarah Thailand Kembali
- Kastil Arundel di Inggris Dibobol Maling, Artefak dan Emas Senilai 1 Juta Poundsterling Raib
- ASEAN Culture House Perkenalkan Hewan Legenda hingga Religi ke Masyarakat Korea
- Arkeolog Temukan Kereta Romawi Kuno di Situs Arkeologi Pompeii
Untuk diketahui, SK dan jaringan internasionalnya disebut mengincar barang antik dari Sri Lanka, India, Pakistan, Afghanistan, Kamboja, Thailand, Nepal, Indonesia, Myanmar dan sejumlah negara lainnya. Kantor Kejaksaan pertama kali mengeluarkan surat perintah penangkapan untuk SK pada tahun 2012.
Pada Juli 2019, pengaduan dan serangkaian surat perintah penangkapan untuk SK dan tujuh rekan terdakwa diajukan dan surat dakwaan diajukan pada Oktober 2019. Pada Juli 2020, Kejaksaan Agungmengajukan dokumen ekstradisi untuk SK, yang saat ini berada di penjara di India sambil menunggu penyelesaian persidangannya yang sedang berlangsung di Tamil Nadu.