Tuding TWK Novel Baswedan Dkk Tunggangan Demi Kepentingan Politik, Ferdinand: Komnas HAM Jangan Dungu!
JAKARTA - Mantan politisi Partai Demokrat Ferdinand Hutahaean mencium gelagat lain dibalik pemanggilan Komnas HAM ke pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Menurutnya, pemanggilan ini kental bernuansa politik.
"Saya melihat Komisioner @KomnasHAM menunggangi isu TWK utk permainan politik. Komnas sampai saat ini tak bisa menjelaskan dugaan pelanggaran HAM yg terjadi atas TWK thdp Pegawai KPK," tegas Ferdinand lewat akun Twitter-nya, @FerdinandHaean3 dikutip Rabu, 9 Juni.
Menurut Ferdinand, pemanggilan untuk meminta keterangan dugaan pelanggaran proses pelaksanaan Asesmen Tes Wawasan Kebangsaan (TWK) pegawai komisi antirasuah justru menghancurkan kredibilitas Komnas HAM karena subjektifitas.
Baca juga:
- Komnas HAM Kirim Surat Panggilan Kedua untuk Pimpinan KPK Terkait Pengusutan Laporan TWK
- Firli dkk Tak Hadiri Panggilan dan Malah Surati Komnas HAM, KPK Jelaskan Alasannya
- Soal Novel Baswedan Cs, Kapitra Ampera Nilai Komnas HAM Tak Punya Hak Panggil Firli Bahuri
- Muncul Tudingan Dana Haji Dipakai Bangun Infrastruktur, PKS Minta BPKH Transparan
"Sebaiknya @KomnasHAM menelaah dulu laporan dari Pegawai KPK apakah benar ada dugaan pelanggaran HAM atau tidak sebelum memanggil pihak lain,"
"Mengapa latah memanggili pihak lain sementara dr laporan yang mengaku korban jelas2 tak ada temuan pelanggaran HAM? Komnas jgn jd dungulah," sindir Ferdinand.
Pemanggilan ini dilakukan untuk meminta keterangan terkait dugaan pelanggaran dalam proses pelaksanaan Asesmen Tes Wawasan Kebangsaan (TWK) pegawai komisi antirasuah.
"Kami hari ini melayangkan surat panggilan kedua pada pimpinan dan Sekjen KPK untuk mendapat keterangan," kata Komisioner Pemantauan Penyelidikan Komnas HAM Choirul Anam dalam konferensi pers yang ditayangkan di YouTube Komnas HAM, Rabu, 9 Juni.