Update COVID-19 per 9 Mei: Angka Pasien Positif Bertambah saat Masyarakat Tak Disiplin

JAKARTA - Jumlah kasus pasien positif masih menunjukkan angka fluktuatif. Jika dalam beberapa hari terakhir menunjukkan tren penurunan, kini jumlah kasus pasien positif kembali mencatat peningkatan. 

Bedasarkan data terkini, Sabtu, 9 Mei, Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 mencatat adanya peningkatan kasus positif menjadi 13.645, dengan pertambahan 533 pasien. Di sisi lain, jumlah kasus terkonfirmasi sembuh COVID-19 per hari ini menjadi 2.607 setelah ada penambahan sebanyak 113 orang.

"Jumlah kasus pasien meninggal yang disebabkan COVID-19 bertambah menjadi 959 orang," ungkap juru bicara Penanganan COVID-19 Achmad Yurianto, dalam konferensi yang ditayangkan di akun YouTube milik BNPB.

Untuk angka orang dalam pengawasan (ODP), saat ini jumlahnya bertambah sebanyak 2.367 dengan total 246.847 orang. Sedangkan untuk angka pasien dalam pengawasan (PDP) yang menunggu hasil uji polymerase chain reaction (PCR) jumlahnya bertambah 603. 

Yuri menjelaskan, bahwa pertambahan data tersebut sekaligus menjadi ukuran seberapa masyarakat dapat mematuhi aturan pemerintah dan anjuran protokol kesehatan sebagai langkah untuk memutus rantai penularan COVID-19.

"Gambaran ini menjadi poin seberapa disiplin kita mematuhi aturan protokol kesehatan. Iniah yang menjadi ukuran karena inilah cara pengendalian COVID-19,” kata Yuri.

Padahal sebelumnya, pemerintah beru saja meluncurkan Gerakan Kurva Landai. Sebuah gerakan masif yang diharapkan bisa menekan atau membuat angka penularan COVID-19 menjadi lebih landai dari sebelumnya.

Infografis COVID-19 di Indonesia (dok. BNPB)

Ketua Tim Pakar Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Prof drh Wiku Adisasmito mengatakan satu-satunya cara untuk melandaikan kurva COVID-19 ialah dengan memastikan setiap orang tidak menularkan virus kepada orang lain.

"Caranya adalah mengubah perilaku. Jaga jarak, cuci tangan dengan sabun dan air mengalir, menggunakan masker, serta menjaga imunitas tetap tinggi," kata Wiku sebelumnya. 

Ia menyakini apabila gerakan tersebut dilakukan masyarakat Indonesia secara bersama-sama maka virus tersebut tidak akan mampu atau bisa menularkan lagi ke manusia. "Kita pahami situasi menjadi semakin sulit, namum gerakan inilah yang harus kita lakukan untuk meningkatkan angka keberhasilan bersama," imbuhnya.