Bagikan:

JAKARTA - Juru bicara pemerintah untuk penanganan COVID-19, Achmad Yurianto memaparkan perkembangan kasus per Jumat, 7 Mei pukul 12.00 WIB. Terjadi penambahan kasus positif sebanyak 336 pasien. Sehingga, total kasus positif menjadi 13.112 orang. 

Meski begitu, ada kabar baik yang diterima. Jumlah kasus sembuh kian mengungguli kasus meninggal. Ada penambahan sebanyak 113 pasien sembuh, sehingga total menjadi 2.494 pasien. Sementara, pasien meninggal 13 orang, sehingga menjadi 943 pasien.

Faktor tertinggi yang mengakibatkan pasien meninggal adalah penyakit bawaan, yakni hipertensi. Disusul dengan penyakit diabetes, penyakit jantung, dan penyakit paru-paru, baik asma maupun penyakit paru obstruksi menahun.

Sebaran perkembangan kasus terbanyak pertama berada di DKI Jakarta dengan 4.955 kasus positif, kemudian Jawa Barat 1.404 kasus, Jawa Timur 1.284 kasus, Jawa Tengah 933 kasus, dan Sulawesi Selatan 708 kasus. 

Kabar baik lainnya, ada beberapa daerah yang tidak memiliki penambahan kasus baru pada hari ini. "Melihat data penambahan kasus Kementerian Kesehatan, ada 13 provinsi di Indonesia yang melaporkan tak mengalami penambahan kasus baru per hari ini," kata Yuri dalam konferensi pers di Graha BNPB, Jakarta Timur, Jumat, 8 Mei.

Provinsi tersebut adalah Aceh, Bangka Belitung, Bengkulu, Jambi, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Utara, Sumatera Selatan, Sulawesi Tengah, Maluku Utara, Papua Barat, Nusa Tenggara Timur, dan Gorontalo. 

 

Lebih lanjut, pemeriksaan virus corona menggunakan uji spesimen cairan liur (swab) atau Real Time Polymerase Chain Reaction (PCR) dan tes molekule cepat (TCM) telah dilakukan sebanyak 143.781 kali pemeriksaan, dengan rincian pemeriksaan PCR sebanyak 143.453 orang dan TCM sebanyak 328 orang. 

Sementara, jumlah kasus yang diperiksa sebanyak 103.112 orang. Rinciannya, orang yang diperiksa dengan metode PCR sebanyak 103.361 dan TCM sebanyak 184 orang. 

"Mulai kemarin, satu lab di Wisma atlet berbasis pada TCM untuk memeriksa antigen dan sudah kita operasionalkan. Kita sudah mengirim spesimen untuk mengoperasionalkan lebih dari 15 mesin lainnya yang tersebar di seluruh Indonesia," jelas Yuri. 

Kemudian, penambahan jumlah juga terjadi pada data pasien dalam pengawasan (PDP) dengan total keseluruhan mencapai 29.087 orang. Sedangkan, kasus orang dalam pemantauan (ODP) bertambah menjadi 244.480. 

"Pasien PDP ini akan kita percepat pemeriksaannya dengan menggunkana 2 metode pemeriksaan, yakni PCR dan TCM," pungkasnya.