Kemenparekraf Punya Kelas Musik Online Bareng Tompi dan Ridho Slank

JAKARTA - Tompi dan Ridho 'Slank' akan mengisi materi kuliah musik online yang diselenggarakan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif yang bekerja sama dengan Institut Musik Jalanan (IMJ). Mereka akan memberikan materi dalam kelas "Ngamen dari Rumah".

Plt. Direktur Industri Musik, Seni Pertunjukan dan Penerbitan Kemenparekraf/Baperkraf Mohammad Amin mengatakan, kuliah musik online merupakan bagian dari rangkaian acara "Ngamen dari Rumah" yang akan berlangsung pada 13 hingga 31 Mei. Dalam acara ini akan memfasilitasi 200 musisi jalanan yang terdampak COVID-19 untuk bisa tampil di panggung online. 

"Ridho Hafiedz akan mengisi kuliah musik dengan tema 'Konsistensi Karya Musik' pada 16 Mei. Sehari setelahnya giliran Tompi yang akan mengisi kuliah musik dengan tema 'Musik Sebagai Gerakan Perubahan Sosial'," katanya, melalui keterangan tertulis yang diterima VOI, di Jakarta, Sabtu, 9 Mei.

Tak hanya melibatkan Tompi dan Ridho 'Slank', Kemenparekaf juga melibatkan musisi Anto Baret. Anto juga akan menjadi pembicara yang mengangkat tema 'Jalanan dan Cerita, Catatan Kilas Balik KPJ 38 Tahun'. Mohammad Amin yang juga dikenal sebagai etnomusikologi akan mengisi kuliah online dengan tema 'Musisi Jalanan, Instrumen Etnik dan World Music'.

Amin berujar, musisi yang tertarik untuk tampil di acara ini dapat mengisi biodata online melalui tautan INI. Setelah mendaftar, para musisi diharuskan mengunggah video kreatif saat ngamen dari rumah selama periode 8 hingga 14 Mei di Instagram. Tak lupa dengan menyematkan tanda pagar (tagar) #kemenparekraf #ngamendarirumah #ngabuburitdirumahaja #stayproductive dan #indonesiacreative.

"Nantinya akan dilakukan proses kurasi untuk memilih 200 peserta," jelasnya.

Menurut Amin, video hasil kreasi 200 musisi tersebut akan ditayangkan di sosial media seperti Instagram, Facebook, dan YouTube dengan hashtag yang terhubung dengan media sosial Kemenparekraf, GoPay, dan Institut Musik Jalanan. Sedangkan, video musisi jalanan yang sudah melalui tahap kurasi juga akan ditayangkan melalui IGTV @institutmusikjalanan pada 29 hingga 31 Mei.

Sementara itu, Ketua Institut Musik Jalanan Andi Malewa mengatakan, musisi yang terkurasi akan mendapat stimulus dari Kemenparekraf. Selain itu, mereka juga akan diberikan kesempatan untuk tampil secara live online pada 13,14,19, dan 20 Mei.

Live online bersama public figure akan dilaksanakan pada 15,16,17, 21 dan 22 Mei 2020. Live online akan ditayangkan di media sosial instagram Institut Musik Jalanan dan Kemenparekraf pada pukul 15.30-17.30 WIB.

Andi menjelaskan, GoPay sebagai pendukung acara ini nantinya akan menyediakan QR Code yang dapat dimanfaatkan masyarakat untuk memberi apresiasi kepada musisi jalanan.

"Di semua kegiatan dan video yang diunggah akan terdapat QR Code dari GoPay Indonesia, dimana masyarakat dapat berpartisipasi memberikan apresiasinya bagi mereka para musisi jalanan. Hasil pengumpulan apresiasi melalui QR code akan disumbangkan melalui GoPay bagi musisi jalanan lagi," tutur Andi.

Sebelumnya Plt. Deputi Bidang Ekonomi Digital dan Produk Kreatif Kemenparekraf Joshua Simanjuntak mengatakan, pandemi COVID-19 memberikan dampak besar pada hampir semua profesi atau pekerja di bidang kreatif. Salah satu subsektor kreatif yang terdampak adalah para pekerja seni yang kehilangan pekerjaan.

"Yang pasti kegiatan ini akan sangat menarik untuk mengisi waktu kala menjelang berbuka puasa dan bagi masyarakat selain dapat menikmati hiburan dari para musisi, juga dapat memberikan apresiasi melalui QR Code dan kegiatan ini akan memberikan ruang bagi musisi-musisi jalanan berbakat untuk mendapat apresiasi yang lebih luas dari masyarakat Indonesia," kata Joshua.