Bagikan:

JAKARTA - Seluruh destinasi wisata Indonesia tutup akibat pandemi COVID-19. Seharusnya ini bisa menjadi momentum yang baik bagi para pengelola destinasi di tanah air untuk mengevaluasi dan menata ulang tempat wisatanya untuk mulai menerapkan pariwisata berkelanjutan.

Percayalah, setelah pandemi ini berhasil kita lewati, akan ada kondisi “new normal” atau tren baru dalam berwisata. Nanti, wisatawan akan lebih memperhatikan protokol-protokol wisata, terutama yang terkait dengan kesehatan, keamanan, kenyamanan, sustainable and responsible tourism hingga authentic digital ecosystem.

"Hal-hal seperti ini akan menjadi platform kita ke depan, bagaimana pariwisata berkelanjutan jadi sebuah konsekuensi dari bagian pengembangan pariwisata," kata Staf Ahli Bidang Pembangunan Berkelanjutan dan Konservasi Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Frans Teguh, dalam siaran persnya, Rabu, 6 Mei.

Waketum GIPI yang juga anggota Indonesia Sustainable Tourism Council (ISTC) David Makes bilang, pariwisata berkelanjutan akan menjadi peluang yang sangat besar ke depan. Terutama pascapandemi, karena selain menjadi kebutuhan wisatawan dari sisi investasi juga tidak terlalu besar.

Ia memberi contoh sungai-sungai di Venesia, Italia, yang biasanya dasar aliran sungai tidak pernah terlihat, namun kini menjadi sangat bening dan banyak ikan bahkan lumba-lumba yang masuk ke dalam area Venesia. Inilah yang harus dikapitalisasi ke depan.  

"Tanpa harus melakukan reinvestment secara besar-besaran tapi mengkapitalisasi yang sudah ada di sekitar destinasi namun dengan sedikit sentuhan berkelanjutan maka bisa melahirkan pariwisata baru baik sebagai destinasi maupun sebagai sebuah produk pariwisata. Namun dibutuhkan pemimpin untuk dapat melahirkan yang kita sebut 'new normal' pariwisata," kata David Makes.

Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas juga sependapat bahwa arah kebijakan pembangunan berkelanjutan menjadi peluang besar dalam menyambut pariwisata pascapandemi. Pemerintah Kabupaten Banyuwangi telah siap dan memiliki program recovery pariwisata yang salah satunya dengan pendekatan pariwisata berkelanjutan.