Soekarno Membentuk TNI untuk Bersihkan Sisa Penjajahan dalam Sejarah Hari Ini, 3 Juni 1947

JAKARTA - Pada 3 Juni 1947, Presiden Soekarno meresmikan Tentara Nasional Indonesia (TNI). TNI berdiri setelah adanya penyatuan Tentara Republik Indonesia (TRI) dengan laskar-laskar perjuangan rakyat.

TNI merupakan hasil dari perjuangan bangsa Indonesia mempertahankan Proklamasi Kemerdekaan Indonesia dari ancaman Belanda yang saat itu berusaha kembali berkuasa melalui kekerasan senjata. Mengutip berbagai sumber, TNI sebelumnya bernama Badan Keamanan Rakyat (BKR).

BKR dibentuk pada 23 Agustus 1945, di bawah Komite Nasional Indonesia (KNI). Namun BKR bukan satu-satunya badan tentara resmi Indonesia. Saat itu BKR dibentuk untuk menjaga keamanan daerah dan membantu korban-korban seusai perang kemerdekaan.

BKR juga bertugas memberikan rasa aman bagi masyarakat, mengingat saat itu perang kemerdekaan baru usai dan suasana belum stabil. Anggota BKR sendiri merupakan mantan anggota PETA, Heiho, dan Koninklijke Nederlands Indische Leger atau Tentara Kerajaan Hindia Belanda (KNIL).

Mereka bergabung dengan BKR untuk memperdalam tugas dan fungsi organisasi ketentaraan. Melansir Kompas, pada 5 Oktober 1945, Presiden Soekarno membentuk Tentara Keamanan Indonesia (TKR).

Soekarno (Sumber: Commons Wikimedia)

Dibentuknya TKR tak lepas dari kedatangan tentara Inggris ke Indonesia, yang membuat situasi Indonesia tidak aman. Selain itu Belanda masih terus berusaha kembali menguasai Indonesia.

Kemudian pada 7 Januari 1946, pemerintah Indonesia mengganti Tentara Keamanan Rakyat menjadi Tentara Keselamatan Rakyat. Lalu kembali berubah menjadi Tentara Republik Indonesia (TRI).

Saat itu rakyat Indonesia terus membentuk badan perjuangan rakyat. Sementara pemerintah Indonesia juga berusaha menyempurnakan tentara Indonesia, sambil bertempur dan berjuang menegakkan kedaulatan dan kemerdekaan bangsa.

Berdirinya TNI

Akhirnya TRI dan badan-badan perjuangan rakyat bergabung. Presiden Soekarno pun mengesahkan berdirinya TNI pada 3 Juni 1947. Mengutip situs resmi TNI, saat itu Soekarno juga menetapkan susunan tertinggi TNI.

Panglima Akbar Angkatan Perang Jenderal Soerdiman diangkat sebagai Kepala Pucuk Pimpinan TNI dengan anggotanya adalah Letnan Jenderal Oerip Sumohardjo, Admiral Muda Nazir, Komodor Suryadarma, Jenderal Mayor Sutomo, Jenderal Mayor Ir. Sakirman, dan Jenderal Mayor Jokosuyono.

TNI sempat digabung dengan Kepolisian Negera (Polri) menjadi Angkatan Bersenjata Republik Indonesia (ABRI) pada 1962. Tujuan dari penyatuan satu komando ini untuk efektivitas dan efisiensi dalam menerapkan perannya.

Tentara Indonesia memburu KKB di Papua *sumBer: Istimewa)

Selain itu penyatuan juga dilakukan agar angkatan bersenjata dijauhkan dari pengaruh dari himpunan politik tertentu. Namun pada 1 April 1999, Polri dan ABRI dipisah. Berpisahnya Polri dan ABRI melalui Instruksi Presiden Nomor 2 Tahun 1999 tentang langkah-langkah kebijaksanaan dalam rangka pemisahan Polri dan ABRI.

ABRI, yang mana adalah tentara dikembalikan menjadi TNI hingga saat ini. TNI lalu dibagai menjadi tiga matra, yaitu TNI Angkatan Darat, TNI Angkatan Laut, dan TNI Angkatan Udara.

*Baca Informasi lain soal SEJARAH DUNIA atau baca tulisan menarik lain dari Putri Ainur Islam.

BERNAS Lainnya