Peran Pemilik Chelsea, Roman Abramovich dalam Agresi Israel di Palestina

JAKARTA - Chelsea berhasil menjuarai Liga Champions 20/21. Peran pemilik klub, Roman Abramovich jelas krusial dalam capaian ini. Ada satu kisah yang mencuat di tengah keberhasilan ini. Nama Abramovich kembali diangkat dalam perannya mendanai agresi Israel ke Palestina.

Yerusalem Timur, kita tahu adalah salah satu daerah paling panas dalam misi pendudukan Israel di Palestina. Kawasan Silwan, misalnya.

Di sana ada organisasi bernama Elad yang turut andil dalam pengusiran keluarga-keluarga Palestina. Menurut investigasi BBC News Arabic yang dipublikasikan September 2020 lalu, ada uang Abramovich yang mengalir ke Elad.

Kesimpulan itu didapat setelah BBC News Arabic menelusuri dan mengecek dokumen-dokumen yang sebelumnya dibocorkan BuzzFeed News. BuzzFeed News kala itu membagikan dokumen yang mereka temukan ke konsorsium wartawan investigatif internasional, termasuk BBC.

Uang Abramovich ke Elad

Roman Abramovich (Sumber: Commons Wikimedia)

Dalam investigasi itu BBC News Arabic membuktikan peran Elad meneruskan uang Abramovich untuk mendanai pengusiran keluarga-keluarga Palestina. Setidaknya empat perusahaan Abramovich yang mendanai Elad, yang semuanya berkedudukan di British Virgin Islands dan didaftarkan di hari yang sama.

Total pendanaan Abramovich untuk Elad dikabarkan mencapai 100 juta dolar AS atau sekitar Rp1,4 triliun. Uang itu disalurkan dalam periode 2005 sampai 2018.

Sejumlah dokumen membuktikan Abramovich sebagai donator terbesar Elad selama 15 tahun terakhir. Juru bicara Abramovich mengatakan kepada BBC bahwa Abramovich telah 20 tahun mendukung masyarakat madani Yahudi dan Israel.

"Selama lebih dari 20 tahun ini telah menyumbangkan lebih dari US$500 juta untuk mendukung layanan kesehatan, sains, pendidikan dan mendukung komunitas Yahudi baik di Israel maupun di seluruh dunia."

Abramovich sendiri telah mendapatkan kewarganegaraan Israel sejak 2018. Abramovich konsisten menjadi donatur dalam kegiatan riset, pembangunan permukiman, hingga investasi perusahaan-perusahaan lokal di Israel.

Elad dalam kasus keluarga Sumarin di Silwan

Salah satu kasus pengusiran keluarga Palestina yang dimaksud menimpa keluarga Sumarin. Keluarga ini memiliki bukti hak tinggal di Silwan karena mereka telah berada di sana sejak 1959.

Namun, sebuah surat perintah agar keluarga Sumarin keluar dari Silwan diterbitkan. Dengan dukungan otoritas Palestina, bersama sejumlah lembaga swadaya masyarakat, keluarga Sumarin berjuang membatalkan surat perintah itu sejak 1991.

Wilayah Silwan, Yerusalem Timur (Sumber: Commons Wikimedia)

Namun pengadilan di Yerusalem menyatakan keluarga Sumarin kalah. Mereka kemudian mengajukan banding.

Dalam proses hukum itu BBC mendapatkan bukti bagaimana Elad mendanai pengusiran keluarga Sumarin dan beberapa keluarga lain di Silwan. BBC sempat mengonfirmasi kepada Elad, apakah mereka akan terus mendanai kasus-kasus sengketa permukiman melawan keluarga Palestina? Elad tak menjawab.

Di Silwan, setidaknya ada 450 pemukim Yahudi di antara 20 ribu warga Palestina. Namun jumlah pemukim Yahudi terus bertambah.

Tentang Elad

Elad adalah sebuah organisasi yang berperan membangun permukiman Yahudi di Silwan. Dari sisi Elad, empat perusahaan Abramovich di British Virgin Islands adalah donatur terbesar dengan persentase mencapai 90 persen dari seluruh pendanaan yang didapat Elad.

Elad mendapat dukungan langsung dari pemerintah Israel karena visi perusahaan yang selaras, yakni memperkuat keberadaan warga Yahudi. Salah satu peran Elad yang paling tersorot adalah bagaimana mereka mengusir keluarga-keluarga Palesina di Silwan.

Shahar Shilo, eks direktur pemasaran Elad menyatakan membangun permukiman Yahudi di Silwan adalah misi utama mereka. Terkait pendanaan, Shahar menyatakan sistem pendanaan mereka, termasuk transparansi sebagai organisasi nirlaba telah memenuhi aturan dalam perundang-undangan Israel.

Sementara, Wakil Presiden Elad Doron Spielman menyatakan, "Kami sangat menghargai privasi para donatur kami. (Tapi jika ada yang ingin tahu) nama para donatur yang kami pasang di kawasan City of David."

City of David adalah kawasan arkeologis di Silwan. Elad mempromosikan kawasan itu sebagai sebagai tujuan wisata.

Kekayaan Abramovich

Roman Abramovich (Sumber: Commons Wikimedia)

Data Bloomberg Billionaires Index yang dikutip Minggu, 30 Mei, Roman Abramovich menempati peringkat 105 dalam daftar orang terkaya sejagat. Abramovich ditaksir memiliki total harta 18,9 miliar dolar AS atau setara dengan Rp270,3 triliun dalam kurs Rp14.306.

Nilai tersebut diketahui meningkat 445 juta juta dolar AS hanya dalam tempo lima bulan sejak tutup buku Desember 2020. “Abramovich adalah pemegang saham terbesar Evraz, pembuat baja terbesar kedua di Rusia," ditulis Bloomberg.

"Dia memiliki saham di Norilsk Nickel, produsen nikel olahan terbesar di dunia, dan Chelsea Football Club di London. Dia membangun kekayaannya dari dividen dan penjualan aset yang diprivatisasi yang diperoleh dari bekas Uni Soviet, termasuk Sibneft dan Aeroflot.”

Berkat kemenangan Chelsea di Liga Champions, Abramovich baru saja menambah kekayaannya sebesar 23 juta dolar AS atau sekitar Rp329 miliar.

*Baca Informasi lain soal ISRAEL-PALESTINA atau baca tulisan menarik lain dari Andry Winanto dan Yudhistira Mahabharata.

BERNAS Lainnya