Warga Serbu Giant Jelang Ditutup Permanen, Warganet: Welcome Giant Cluster
JAKARTA - Beredar sebuah video warga bergerombol memadati supermarket Giant untuk berbelanja sebelum gerai ini resmi tutup pada akhir Juli 2021.
Belum jelas keterangan Giant mana yang diserbu warga. Dalam video yang diunggah akun Twitter BacangSpesial, tampak warga memadati pintu masuk dan langsung mengambil troli belanja, berpencar mencari kebutuhan masing-masing.
"Welcome Giant cluster," tulis akun BacangSpesial pada Sabtu, 29 Mei.
Diketahui, perusahaan ritel multiformat PT Hero Supermarket Tbk (HERO Group) mengumumkan bahwa menindaklanjuti strategis atas seluruh lini bisnisnya, perusahaan akan memfokuskan bisnisnya ke merek dagang IKEA, Guardian, dan Hero Supermarket yang memiliki potensi pertumbuhan lebih tinggi dibandingkan Giant.
Dengan tutupnya Giant, dalam kurun waktu dua tahun, Hero Group menargetkan akan menggandakan lima kali lipat jumlah gerai IKEA dibanding pada 2020, serta membuka hingga 100 gerai Guardian baru hingga akhir 2022.
Baca juga:
- Akhir Juli 2021, Siap-Siap Ucapkan Selamat Tinggal untuk Giant Supermarket di Indonesia
- Seluruh Gerai Giant Tutup, KSPI Sebut 3.000 Pegawai Terancam Kena PHK: Gara-Gara Investor Asal Hong Kong Kabur?
- Tangis Haru Karyawan Giant: Raksasa Tumbang, Akhirnya Semua Berakhir
- Viral Tangis Haru Karyawan, Pengelola Giant Ternyata Masih Rugi Rp1,64 Miliar di Kuartal I 2021
Presiden Direktur Hero Supermarket Patrik Lindvall mengatakan perseroan masih menghadapi tantangan signifikan pada tiga bulan pertama tahun ini akibat pandemi COVID-19 yang membatasi pergerakan masyarakat yang berujung pada penurunan trafik pengunjung.
"Bisnis groseri serta kesehatan dan kecantikan perseroan secara signifikan terus terkena dampak negatif dari pandemi ini. Pembatasan-pembatasan menyebabkan perubahan dalam perilaku belanja pelanggan,” kata Patrik.
Dikutip dari laporan keuangan emiten berkode saham HERO ini, Rabu 26 Mei, perusahaan membukukan pendapatan senilai Rp1,76 triliun di kuartal I 2021. Capaian ini turun 32,20 persen dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu yang senilai Rp2,60 triliun.
Adapun penurunan beban usaha tercatat menjadi Rp514,89 miliar pada kuartal I 2021 dari sebelumnya Rp774,48 miliar pada kuartal I 2020. Alhasil rugi periode berjalan HERO menipis.
Tercatat rugi periode berjalan pengelola IKEA dan Guardian ini senilai Rp1,64 miliar pada kuartal pertama tahun ini, berkurang dibandingkan dengan rugi Rp43,55 miliar pada kuartal I 2020.