Setiap Hari Ada Pasien COVID-19 yang Meninggal di Garut

GARUT - Satuan Tugas COVID-19 Garut mencatat setiap hari selama sepekan terdapat kasus kematian pasien COVID-19 dengan usia pasien beragam. 

"Setiap hari ada pasien yang meninggal," kata Humas Satgas COVID-19 Garut Yeni Yunita di Garut, dikutip Antara, Kamis, 27 Mei.

Menurutnya wabah COVID-19 di Kabupaten Garut masih terjadi dan mengancam kesehatan masyarakat sehingga harus terus diwaspadai dengan mematuhi protokol kesehatan.

Wabah COVID-19 di Garut, kata dia, usai libur Idul Fitri kembali terjadi peningkatan kasus positif maupun yang meninggal dunia.

"Kasus COVID-19 meningkat pasca-Idul Fitri termasuk yang meninggal," kata Yeni.

Dia menyebutkan pasien COVID-19 yang meninggal dunia selama sepekan ke belekang rata-rata usia 40 sampai 70 tahun dengan kondisi kesehatan memiliki penyakit penyerta.

"Rata-rata yang memiliki penyakit penyerta, untuk yang minggu ini saja rata-rata di usia 40 sampai dengan 70 tahun," katanya.

Laporan terakhir dari Satgas COVID-19 Garut tercatat kasus pasien COVID-19 yang meninggal dunia pada Rabu, 26 Mei sebanyak tiga orang yaitu dua perempuan usia 42 tahun dan 65 tahun kemudian laki-laki usia 70 tahun.

Selanjutnya laporan Selasa, 25 Mei pasien COVID-19 yang meninggal dunia sebanyak dua orang yaitu perempuan usia 45 tahun dan laki-laki usia 54 tahun. 

Sedangkan hari sebelumnya, Senin, 24 Mei dilaporkan satu orang meninggal dunia yaitu perempuan usia 58 tahun.

Sementara pada Minggu, 23 Mei dilaporkan meninggal dunia sebanyak enam orang.

Secara akumulasi kasus COVID-19 di Garut sudah mencapai 9.544 kasus, terdiri dari 556 kasus menjalani isolasi mandiri, 190 kasus isolasi di rumah sakit, 8.387 kasus dinyatakan sembuh, dan 411 kasus meninggal dunia.