Kabar Gembira dari Sampoerna, Produsen Rokok Dji Sam Soe Ini Bakal Bagi Dividen Rp8,46 Triliun
JAKARTA - Produsen rokok, PT HM Sampoerna Tbk bakal membagikan dividen tunai untuk tahun buku 2020 sebesar Rp72,8 per saham.Hal tersebut diputuskan dalam rapat umum pemegang saham tahunan 2020 yang diselenggarakan pada Kamis 27 Mei.
Sebagai catatan, per 30 April 2021 jumlah pemegang saham Sampoerna itu sebanyak 116.318.076.900 atau sekitar 116,31 miliar saham. Dengan demikian, HMSP akan menebar dividen tunai sekitar Rp8,46 triliun untuk tahun buku 2020.
Jumlah dividen itu lebih kecil dibandingkan dengan yang dibagikan pada 2019. Tahun lalu, emiten berkode saham HMSP membagikan dividen dengan payout ratio hingga 101,53 persen untuk tahun buku 2019, atau Rp13,93 triliun (Rp119,8 per saham).
Pada 2020, produsen rokok merek Djie Sam Soe dan Sampoerna Mild ini mengantongi laba tahun berjalan yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp8,58 triliun. Capaian itu anjlok 37,46 persen dibandingkan dengan perolehan 2019 sebesar Rp13,72 triliun.
Baca juga:
- AKR Corporindo, Perusahaan BBM Milik Konglomerat Soegiarto Adikoesoemo Ini Bakal Bagi Dividen 494 Miliar
- Kabar Gembira dari Ace Hardware, Perusahaan Milik Konglomerat Kuncoro Wibowo Ini Mau Bagi Dividen Rp549 Miliar
- Midi Utama, Pengelola Alfamidi Milik Konglomerat Djoko Susanto Ini Bagikan Dividen Rp60,97 Miliar
- Phapros Bagikan Dividen 40 Persen dari Laba Bersih alias Rp19,4 Miliar
HMSP membukukan pendapatan sebesar Rp92,42 triliun pada 2020. Perolehan itu juga lebih rendah 12,85 persen dibandingkan dengan perolehan 2019 sebesar Rp106,05 triliun.
Presiden Direktur HM Sampoerna Mindaugas Trumpaitis menjelaskan bahwa langkah penanggulangan pandemi COVID-19 dan pembatasan sosial menciptakan lingkungan pasar yang menantang dan mempengaruhi permintaan domestik.
Tak hanya itu, pada 2020 terdapat kenaikan tarif cukai hasil tembakau secara rata-rata tertimbang sebesar 24 persen dan kenaikan harga jual eceran (HJE) sebesar 46 persen. Kedua faktor tersebut berdampak pada penurunan volume industri hasil tembakau nasional sebesar 9,7 persen pada tahun 2020, sekaligus juga berdampak pada kinerja HMSP.
Kondisi ekonomi yang menantang berakibat pada penurunan volume penjualan perseroan yang signifikan, mencapai 19,3 persen pada tahun 2020. Pandemi COVID-19 memperburuk isu daya beli masyarakat yang bahkan sudah ada sejak sebelum pandemi," ujar Mindaugas.
Meski begitu, HMSP tetap mempertahankan kepemimpinan pasar dengan pangsa pasar sebesar 28,8 persen pada 2020.