JAKARTA - PT Phapros Tbk salah satu emiten Farmasi nasional dan juga anak usaha dari PT Kimia Farma Tbk menggelar Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) Tahun Buku 2020 di Jakarta. Dalam RUPS tahun ini, manajemen memaparkan capaian kinerja perusahaan sepanjang 2020.
Meski sempat terdampak pandemi COVID-19, pada tahun 2020 lalu Phapros berhasil mengantongi penjualan sebesar lebih dari Rp 980 miliar. Direktur Utama Phapros, Hadi Kardoko mengatakan peningkatan penjualan Phapros pada tahun 2020 didominasi oleh segmen oat generik berlogo (OGB) yang naik sebesar 13 persen dari tahun sebelumnya sebesar Rp738 miliar.
"Tahun 2020 merupakan tahun yang penuh tantangan bagi kami. Meski kinerja perseroan di tahun lalu sempat mengalami koreksi, namun di triwulan satu tahun 2021 ini, kami berhasil membalikkan keadaan," ujar Hadi.
Dalam RUPS Tahun Buku 2020 ini disepakati pembagian dividen tunai sebesar 40 persen dari laba bersih atau setara dengan Rp19,4 miliar kepada pemegang saham.
Selain itu, pada RUPS tahun ini juga memutuskan pergantian pengurus Perseroan, sehingga susunannya menjadi sebagai berikut:
Dewan Komisaris
Komisaris Utama: Maxi Rein Rondonuwu
Komisaris: Masrizal Achmad Syarief
Komisaris Independen: Zainal Abidin
Komisaris Independen: Chrisma Aryani Albandjar
Direksi
Direktur Utama: Hadi Kardoko
Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko: David E.S. Sidjabat
Direktur Produksi: Syamsul Huda
Direktur Pemasaran: Tri Andayani
Untuk terus meningkatkan performanya di tengah kondisi menantang saat ini, Hadi Kardoko menyampaikan bahwa, direksi PT Phapros Tbk telah menyusun berbagai rencana strategis.
"Kami akan melakukan pengembangan bisnis strategis yang terdiri dari pengembangan bisnis organik, peluncuran produk baru pada tahun ini dan dua tahun ke depan, serta peningkatan utilitas melalui harmonisasi di Phapros Group," ujarnya.
BACA JUGA:
Hadi mengatakan bahwa di tahun 2021 dan 2022, Phapros memiliki target minimal 10 peluncuran produk baru.
"Produk baru yang akan diluncurkan tersebut berasal dari beberapa kelas terapi yang di antaranya adalah antibiotik, antidiabetes, antikolesterol yang merupakan produk-produk first line therapy sehingga menambah kelengkapan produk PT Phapros Tbk," jelasnya.
Ia juga menambahkan bahwa hingga 2023, portofolio produk baru Phapros akan terdiri dari 63 persen branded dan 37 persen generik. Manajemen PT Phapros Tbk yakin kinerja sampai dengan akhir tahun ini akan terus meningkat tajam sehingga target pertumbuhan, baik revenue maupun net profit secara double digit akan tercapai.
Sebagai informasi, pada triwulan satu tahun 2021, Phapros mencatatkan kinerja dengan posisi laba bersih sebesar Rp7,18 miliar atau naik 254 persen.
"Adapun EBITDA juga naik sebesar Rp46,82 miliar atau 465 persen (y-o-y) setelah melaksanakan sejumlah strategi yang adaptif dan inovatif dalam hal produk, finansial, maupun pemasaran selama masa pandemi," tutur Hadi.