Vila Terapung Mewah Resmi Diluncurkan di Dubai, Harganya Rp77,7 Miliar
JAKARTA - Perusahaan pembangunan dan perbaikkan kapal yang berbasis di Uni Emirat Arab (UEA) Seagate Shipyard, meluncurkan vila terapung pertama, yang akan menjadi bagian dari proyek resor terapung Sea Palace senilai 870 juta dirham UEA atau sekitar Rp3.3 triliun, Senin 24 Mei.
Proyek ini merupakan bagian dari proyek hotel mewah terapung dan 12 vila perahu keliling yang akan ditempatkan di dekat Dubai Marina.
Vila terapung keliling pertama, sebuah rumah ramah lingkungan yang dikenal sebagai Neptunus ini diresmikan di Pelabuhan Al Hamra, Ras Al Khaimah, UEA.
"Proyek ini akan mencakup hotel mewah dengan 156 suite dan kamar, dikelilingi oleh 12 perahu apung perumahan," kata Muhammad Elbahrawy, kepala eksekutif Seagate Shipyard, melansir The National News Rabu 26 Mei.
Galangan Kapal Seagate adalah salah satu dari sedikit pengembang di UEA yang membangun tempat tinggal terapung atau hotel.
Sementara itu, Konstruksi proyek Sea Palace Floating Resort secara keseluruhan, yang terinspirasi oleh desain perahu kaca, akan selesai pada kuartal pertama 2023. Unit yang tersisa dalam proyek akan segera diluncurkan, sebut pihak pengelola.
Vila terapung pertama dalam proyek tersebut dijual pada Oktober tahun lalu. Pembelinya adalah pengusaha yang berbasis di Dubai, Balvinder Sahani seharga 20 juta dirham UEA atau sekitar Rp77,7 miliar.
Nantinya, setiap vila perahu akan berisi dua lantai dan memiliki luas sekitar 10.333 kaki persegi. Vila ini akan memiliki empat kamar tidur suite, ruang tamu dalam dan luar ruangan, atap dengan kolam renang tanpa batas dan lantai dasar yang terbuat dari kaca yang memungkinkan untuk pemandangan air. Juga akan ada dapur, ruang tamu dan dua kamar terpisah untuk staf.
Menariknya, perabotan untuk vila terapung ini dirancang khusus oleh perusahaan mobil mewah Aston Martin, kata pihak perusahaan pengembang pada November tahun lalu.
Tak hanya itu, vila ini akan didukung oleh teknologi energi tenaga surya, penyaringan udara dan pengolahan air limbah. Ruang mesingnya pun dilengkapi dengan peredam, sehingga kedap suara. Vila ini juag dilengkapi mesin hidrolik tahan gelombang, yang memungkinkan vila pindah ke lokasi lain.
Untuk memastikan keamanan dan kenyamanan penghuninya, setiap unit vila dilengkapi dengan sistem rumah pintar, keamanan standar internasional dan sistem sterilisasi mandiri.
"Dubai dipilih sebagai lokasi resor karena merupakan tujuan pariwisata dan investasi yang signifikan. Menawarkan kebijakan ekonomi yang fleksibel dan infrastruktur yang kuat, kata Elbahrawy.
Nantinya, resor terapung Sea Palace akan dikelola oleh jaringan hotel internasional dan investor akan dapat membeli unit di properti, menurut situs web perusahaan.
Baca juga:
- Idulfitri 2021, Burj Khalifa dan Air Mancur Dubai Bertabur Cahaya dan Koreografi Baru
- Tandai Akhir Ramadan, Dubai akan Tembakkan Meriam Idulfitri di Lima Titik
- Kembangkan Program Luar Angkasa, Uni Emirat Arab Umumkan Astronot Perempuan Pertama Arab
- Dubai RoboCafe, Sensasi Bersantap Dilayani Robot Buatan Jerman
Untuk diketahui, proyek Sea Palace akan menjadi bagian dari megaproyek Heart of Europe senilai 5 miliar dolar Amerika Serikat atau sekitar Rp71,3 triliun di Dubai yang digarap oleh Grup Kleindienst. Fase pertama proyek ini akan dibuka untuk umum pada waktunya untuk Expo 2020, kata pengembang awal bulan ini.