Di Depan DPR, Menkeu Sri Mulyani Sesumbar Pertumbuhan Ekonomi Bisa 8,3 Persen di Kuartal II 2020
JAKARTA - Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati memprediksikan ekonomi kuartal II 2021 akan mampu tumbuh mencapai sekitar 7,1 persen sampai 8,3 persen seiring pemulihan ekonomi yang semakin terlihat baik dari sisi produksi serta permintaan.
"Proyeksi kuartal kedua kami adalah dalam rentang antara 7,1 persen hingga 8,3 persen," kata Menkeu Sri Mulyani dalam Raker bersama Komisi XI DPR RI di Jakarta, dikutip dari Antara, Selasa 25 Mei.
Sri Mulyani merinci pertumbuhan konsumsi rumah tangga akan pulih mencapai 6 persen hingga 6,8 persen pada triwulan II 2021 karena dilatarbelakangi adanya momentum hari raya dan keberlanjutan pelaksanaan program PEN.
Untuk konsumsi pemerintah akan diperkirakan tumbuh tinggi mencapai 8,1 persen sampai 9,7 persen seiring pelaksanaan PEN dan aktivitas pelayanan publik yang lebih normal dibanding periode sama tahun lalu.
Sementara untuk pertumbuhan investasi, Sri Mulyani memprediksikan akan mencapai 9,4 persen sampai 11,1 persen didukung arah ekspansi dunia usaha serta kelanjutan proyek infrastruktur pemerintah.
Baca juga:
- Tegas! Di Depan DPR Sri Mulyani Adukan Daerah yang Buruk Kelola Anggaran, Mana Saja?
- Sri Mulyani Gaungkan Reformasi Perpajakan dengan Dua Aspek, Apa Saja?
- Diuber-uber Target Penerimaan Negara, Menkeu Sri Mulyani Tambah Kantor Pelayanan Pajak
- Sri Mulyani Curhat ke DPR Soal Utang yang Kerap jadi Komoditas Politik: Sering Jadi Hoax dan Ditanggapi Masyarakat dengan Emosional
Ekspor juga akan tumbuh tinggi didukung pemulihan ekonomi global dan peningkatan permintaan komoditas utama sehingga diperkirakan mencapai 14,9 persen sampai 19,7 persen.
Hal senada juga berlaku bagi impor yakni diprediksikan akan tumbuh sekitar 13 persen sampai 19,7 persen sehingga mengindikasikan pemulihan permintaan domestik serta menunjang kebutuhan produksi dan investasi.
Sri Mulyani pun berharap pemulihan ekonomi pada kuartal III dan IV 2021 akan semakin terasa sehingga mampu mencapai target pertumbuhan dari pemerintah yakni 4,5 persen sampai 5,3 persen pada tahun ini.